Hari ini terasa istimewa, karena agenda rapat yayasan bersama seluruh pimpinan unit dihadiri oleh ketua pembina Yayasan Adzkia Sumatra Barat, yang juga sekaligus Gubernur Sumbar. Bertempat di ruang rapat yang menyatu dengan gedung STKIP, TK, Dan sebagian SDIT Adzkia. Pembahasannya dominan tentang pembangungan fasilitas fisik.
Ada beberapa rencana pembangunan kedepan untuk menjadikan yayasan ini menjadi lebih bagus dan berkelas dimasa mendatang.
Mulai dari penyiapan sarana dan prasarana GOR Adzkia, saat ini kondisinya belum memiliki AC, sehingga setiap kali acara, maka harus mengeluarkan biaya yang lumayan banyak. "Untuk menyewa AC kita harus merogoh kocek Rp 500.000 sedangkan jika kita mau membeli AC, harganya Rp. 4.500.000, Insyaallah untuk fasilitas ini secara bertahap akan dipenuhi," Ujar Gubernur.
Didalam keputusan rapat yayasan sebelumnya, mengenai jumlah kelas untuk SD Adzkia yang sudah editetapkan 4 kelas. Pada hari ini, Pembina Yayasan meminta tetap 5 kelas. Mengenai belum adanya biaya, bisa meminjam ke Bank. Hal ini diserahkan kepada Pj Umum Sarana dan Prasarana Yayasan Adzkia Sumatra Barat.
Di depan SDIT Adzkia ada kolam ikan, hal ini juga disorot, ia meminta agar air mancurnya lebih tinggi lagi. Usulan-usulan ini dicatat oleh bagian pembangunan Adzkia.
"Sdm kita masih kurang, karena guru-guru yang berprestasi umumnya lari ke PNS, termasuk Ikhwah kita, " Ujar gubernur.
"Namun walau demikian, disisi akhlak, kita tidak ketinggalan." Pungkasnya.
Pembangunan fisik yang direncanakan sangat bagus, baik untuk adzkia kedepan untuk menjadi adzkia sebagai lembaga yang berkelas. sebaiknya pembangunan ini juga seiring dengan pembangunan sikap mental warga sekolah seperti peduli, cinta lingkungan dan sensitif terhadap kebersihan lingkungan sekolah. sebab bangunan yang megah tidak akan terlihat indah jika tidak bersih. Untuk itu harus ada SOP yang jelas dari yayasan dan pembiasaan yang terus menerus kepada warga sekolah oleh unit masing-masing. Agar Adzkia bisa bersih, jangan ditumpangkan kepada CS karena itu tidak akan menyelesaikan masalah. Terutama sekali yang harus kita lakukan adalah menekan produksi sampah dari sumber aslinya yaitu koperasi. Bagaimana kalau setiap barang yang masuk ke koperasi tidak menggunakan bungkus plastik, cukup dengan menggunakan wadah tertutup dengan menyiadakan penjepit. anak-anak yang berbelanja kekoperasi agar membawa tempat kue. kedua membuat edaran agar anak-anak membawa makanan dari rumah dengan memakai kotak khusus yang bisa diisi ulang. Cara ini diberlakukan diseluruh unit di komplek adzkia (SD, SMP dan STKIP). insyaAllah dengan cara ini dapat mengurangi produksi sampah di adzkia. Hal ini senada dengan evaluasi tim verifikasi BAPEDALDA kota Padang pada hari ini (15/2-13), persoalan utama adiwiayata di adzkia adalah masalah makanan di koperasi yang kesemuanya dibungkus plastik yang merupakan produksi terbesar sampah di adzkia.wallahu a'lam bissowaf
BalasHapus