Selasa, 10 Desember 2013

IRONI ATURAN DI NEGRI PELANGGAR

Oleh Zahirin,SS
Larangan merokok di depan gedung SDIT Adzkia 1 Padang. dengan adanya plang ini diharapkan agar udara di lingkungan Adzkia bersih dan segar, sayangnya masih banyak yang merokok di kawasan ini


Kesukaan orang di negeri ini adalah membuat aturan yang seabrek banyak. Bisa mencapai puluhan item. Kesemuanya memuat tujuan yang ingin dicapai pada wilayah cakupan dimana aturan itu dibuat. Namun yang banyak terjadi adalah aturan tinggal aturan. Tidak dibaca, dipahami apalagi dihayati. Evaluasi bagi pembuat aturan adalah lemahnya pengawasan ketika proses sedang berlangsung. Tidak adanya evaluasi dari aturan yang sudah dijalankan. Hasilnya, ya sebegitu saja. Hancur. Pemimpin yang hebat, memiliki wewenang untuk membuat sistem yang baik. Jika sistem berjalan baik, warga yang berada di dalamnya dipaksa harus ikut aturan yang berlaku.

Berkaca Pada Singapura
Lihatlah Singapura, Negara kecil itu sangat tertib, disiplin, bersih, indah, dan rapi. Buang sampah didenda hingga ratusan ribu rupiah, sehingga di sana tidak akan ditemukan sampah-sampah sebagaimana lazimnya di negeri kita ini. Sampah berserakan dimana-mana. Walau sudah disediakan tempatnya, walau sudah jelas ada larangan membuang sampah pada tempat-tempat tertentu, sering pula disosialisasikan betapa pentingnya menjaga kebersihan, namun itu hanya sekedar tulisan yang dipajang tanpa makna. Budaya mereka, ya buang sampah seenak perutnya.

Cerita Singapura yang terjaga lingkunganya, sebenarnya bukan hanya cerita. Pemerintah negara tersebut memang memiliki komitmen yang kuat untuk menjadikan Singapura bersih, Negara Singa yang dulunya dalam peta bernama Temasek itu, bisa menjaga lingkungannya menjadi seperti ini, karena kondisi sosial dan budaya masyarakatnya. Hal ini memang tidak bisa dipungkiri. Masyarakat Singapura yang telah membiasakan hidup untuk menjaga lingkungan menjadi penyebab salah satu kondisi lingkungan negara berpenduduk  5 juta itu lebih terjaga.

Walau negara Singapura ini kecil, berada di dalamnya para penghuni tidak merasakan sesak seperti kota-kota besar Indonesia. Untuk mengatasi kemacetan lalu lintas misalnya, pemerintah Singapura memberlakukan pajak yang tinggi, jika mau membeli mobil, seseorang harus berpikir berkali-kali, karena pajak yang harus dibayarkan hampir sama dengan harga mobil yang akan dibeli tersebut. Pengaturan dan tata letak kota tersusun rapi. Parkir kendaraan rapi. Berbayar, walau sedang kosong, kendaraan lain tidak akan bisa main masuk, main serobot. Lalu lintas, walau tidak ada polisi, para pengendara tidak akan ada yang berani menerobos lampu merah. Demikian pula di tempat-tempat yang dilarang berhenti. Maka boleh dikatakan tidak ada  yang mau melanggar semua peraturan yang sudah dibuat itu. Anehnya, orang-orang dari negara-negara yang tidak tertib seperti Indonesia, Thailand, Myanmar, Filipina, dan lain sebagainya jika sudah berada di dalamnya ikut-ikutan tertib. Mereka terpaksa berlaku seperti itu karena aturan yang diterapkan oleh negeri singa itu jelas dan terstruktur.

Di negara kita, aturan terlihat garang dalam tataran tekstualnya, tapi ompong dalam aplikasinya. Seperti aturan yang berada  dalam kawasan Adzkia, mulai dari berpakaian islami, larangan merokok, parkir kendaraan rapi. Semuanya sudah dibuatkan di atas tataran tekstual seperti spanduk, leaflet, pamplet, stiker, dan sosialisasi langsung, namun ternyata dilanggar. Ya, begitulah kondisi sosial dan budaya orang-orang yang suka melanggar.

Lemahnya Pengawalan didalam Proses
Aturan yang sudah dibuat sedemikian rupa, jika lemah pengawalan prosesnya maka itu awal penyebab aturan tinggal aturan. Entah dimana masalahnya, mungkin pada pemilik kebijakan, guru-guru, siswa-siswa, atau orang tua wali murid yang menjadi waga sekolah ini. Namun yang jelas, semua itu kembali  lagi kepada pemimpin dengan didukung oleh perangkat-perangkatnya. Pemimpin itu wewenangnya jelas, membuat aturan lalu mensosialisasikan aturan itu kepada seluruh karyawan di institusi yang dipimpinnya. Dimulai dari diri sendiri sebagai contoh teladan, lalu kepada orang-orang. Di dalam perjalanannya, pemimpin yang ditunjuk dituntut sabar dalam pengawasannya, sehingga bertemu titik lemah aturan  yang sudah dibuat itu.



Evaluasi Berkala
Menurut ensiklopedia evaluasi artinya proses penilaian. Dalam perusahaan evaluasi dapat diartikan proses pengukuran akan efektifitas strategi yang digunakan dalam upaya untuk mencapat tujuan perusahaan data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya. Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang akan dilakukan evaluasi, untuk mencapai evaluasi itu dengan baik haruslah menentukan permasalahannya dengan jelas. Sehingga dari data yang jelas itu dapat diidentifikasi dimana titik lemahnya untuk perbaikan dimasa mendatang. Idealnya, evaluasi harus dijalankan secara berkala, harian, mingguan, atau bulanan. Evaluasi penting untuk melihat dimana letak kekurangan-kekurangan di lapangan.

Untuk menjadikan Adzkia lebih baik, aturan demi aturan yang sudah dibuat, tidak hanya sekedar membuat, menghimbau, mengajak, mensosialisasikan, tetapi harus dijalankan dengan sistem, dengan didukung oleh SDM yang baik. Praktek nyata harus dilakukan di lapangan. Dimulai dari pemimpin hingga yang paling bawah. Kata AA Gym, lakukan 3 M;
Mulailah dari diri sendiri
Mulailah dari yang kecil, dan
Mulailah saat ini.

Embun Penyejuk Hati

25 November 2013 

Jumat, 28 Juni 2013

Libur, Ya Pulang Kampung

Ini di Bangko, salah satu kota kabupaten di Provinsi Jambi yang sedang menggeliat
Momen liburan adalah waktu yang sangat ditunggu-tunggu oleh siapa pun, karena kesibukan kerja sehari-hari membuat tubuh membutuh istirahat, refresh pikiran. Dan dengan adanya liburan ini, bisa mengumpulkan kembali tenaga baru untuk memasuki tahun ajaran baru 2013/ 2014. Liburan semester ini saya manfaatkan untuk pulang kampung bersama keluarga. Kumpul-kumpul dengan keluarga di sana.

Kampung saya, cukup jauh, sekitar 450 Km dari Padang, di Desa Pulau Rengas yang berjarak 11 Km dari ibukota Kabupaten Merangin. Hampir setahun tidak bersua dengan ayah, ibu, kakek, saudara sepupu, teman-teman lama, maka pada kesempatan ini lah waktunya bersua.

Pada waktu libur ini, kebetulan pula ada turnamen sepak bola Merangin Open, yang  mana kampung saya tuan rumah, seru, bisa nonton setiap sore bersama Istri dan anak saya apalagi, tim dari kampung saya berhasil masuk final.

Disamping itu kerinduan saya mandi di Sungai Merangin juga terobati, sungai berair jernih itu tak ubahnya ketika saya tinggalkan sembilan tahun yang lalu.

Di kampung hanya 1 minggu saja, selanjutnya saya kembali ke Padang, rencana kami sekeluarga, ingin menghabiskan sisa libur  yang tinggal 3 ini di Padang.

Good Bye Bangko, I'll be back before idul fitri.

Selasa, 21 Mei 2013

ADZKIA BERPRESTASI LAGI


INILAH JAWARA LOMBA JUZ AMMA KOTA PADANG padangmedia.com , Senin, 20 Mei 2013 17:53 wib @padangmedia.com PADANG - Pemenang Lomba Hafal Juz Amma Tingkat Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah se Kota Padang tahun 2013 diumumkan pada peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke 105 di Lapangan Imam Bonjol Padang, Senin (20/5). Ini dia SD/MI yang tampil sebagai jawara dalam ajang lomba yang berlangsung di pelataran parkir Masjid Nurul Iman Padang pada 11 hingga 17 Mei lalu; Juara I ditetapkan MIN Gunung Pangilun, Padang Utara. Juara II ditetapkan SD IT Adzkia, Kuranji dan Juara II ditetapkan SD Semen Padang, Lubuk Kilangan. Sedangkan Juara Harapan I, SD 27 Anak Aie, Koto Tangah dan Juara Harapan II, SD Pertiwi 3, Padang Timur. Masing - masing memperoleh hadiah sebagai berikut; Juara I (Uang tunai Rp. 15 juta dan Tropy tetap dari Ketua PKK Kota Padang tambah 3 unit laptop dari Jamsostek). Juara II (uang tunai Rp. 10 juta dan Tropy tetap dari Ketua GOW Kota Padang tambah 2 unit laptop dari Jamsostek). Juara III (Uang tunai Rp. 7,5 juta dan Tropy tetap dari Ketua Darmawanita Persatuan Kota Padang tambah 1 unit laptop dari Jamsostek). Hadiah bagi Juara Harapan I adalah uang tunai Rp. 4 juta dan tropy. Juara Harapan II memperoleh uang tunai Rp. 3,5 juta dan tropy. Menariknya, pada kesempatan tersebut Walikota Padang Fauzi Bahar menambahkan hadiah bagi masing - masing pemenang berupa 1 unit televisi 32 inch. (der)

Rabu, 03 April 2013

Kunjungan Belajar Kelas 3


Kelas 3 SDIT Adzkia mengadakan kegiatan kunjungan belajar ke pabrik teh PTPN Nusantara VI Kayu Aroe, Alahan Panjang, Kabupaten Solok. Kegiatan ini dalam rangka tutup tema. Kegiatan tutup tema adalah salah satu program unggulan SDIT Adzkia, yang mana didalam kegiatan ini, siswa diajak untuk .


Kebun teh Kayu Aro tersebut termasuk kebun teh terluas di dunia. Sejarahnya pun sangat kuat, yaitu kebun teh tertua di Indonesia. Selain mengembangkan kebun teh tersebut, pihaknya juga ingin terus mengembangkan fasilitas dan sarana di seputar Danau Kembar dan Danau Singkarak. Salah satu pengembangannya adalah telah dibuatnya dua dermaga di Danau Singkarak.

Di lokasi ini dipandu salah seorang dari petugas, dia mengarahkan kami beserta siswa yang dibagi dalam 2 kelompok besar. Kelompok aulad dan banat.

Setelah melakukan kunjungan masuk ke dalam pabrik, siswa mengikuti games yang sudah disiapkan oleh panitia. Anak-anak senang. Kegiatan ini ditutup dengan makan bersama. Guru-guru dihidangkan nasi bungkus beras Solok. Enaaaaaaaaaaaak!
Persiapan berangkat dan setelah berada di lokasi



Guru-guru y ang ikut


Mengabadikan momen indah





Kamis, 28 Maret 2013

MUSUHKU IDOLAKU




Ada saatnya manusia membutuhkan idola hidup yang mengisi ruang hampa di dalam kalbu. Idola yang menjadi panduan untuk menemukan jati diri. Sang idola yang tidak pernah puas dilihat dan dimpikan namun juga dijadikan acuan dan teman dalam menjalani kehidupan. Akan tetapi adakalanya manusia tertipu dan tidak menyadari bahwa idola yang selama ini dipuja, ternyata musuh dalam selimut yang siap menghunus pedang menebas cahaya kehidupan.  Tiadalah propaganda itu disebarkan oleh kaum yang benci akan agama yang membawa keselamatan ini.

Allah berfirman, “Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela padamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, ’Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (sebenarnya).’ Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah”. (QS. 2:120)

Masih ingatkah tentang perang salib yang terjadi antara kaum kaum muslimin dengan kaum kafir (kaum salibis)? Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di Palestina secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur. Dinamakan Perang Salib, karena setiap orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu, lencana dan panji-panji mereka.

Itulah perang fisik terakhir–walaupun nyatanya masih ada perang-perang kecil -dan pemenangnya adalah kaum muslimin. Setelah kekalahan tersebut, pemimpin kaum kafir saat itu menyatakan, ”Tidak mungkin kita mengalahkan kaum muslimin selama mereka masih memiliki jihad fisabilillah.” Begitupun kondisi di Aceh sewaktu zaman penjajahan. Aceh tidak bisa diduduki penjajah karena rakyat berperang dengan jihad fisabilillah. Maka dirancanglah metode efektif berupa perang pemikiran untuk menjauhkan dan melalaikan umat dari agamanya. 

Betapa banyak idola yang ditatap manusia dalam penokohannya seperti artis, paranormal, pemimpin, politikus, ilmuwan, dan tokoh idola lainnya. Tidak terhingga pula banyaknya idola yang didekap berupa media dan teknologi. Ada juga prinsip dan gaya hidup yang menjelma menjadi idola.

Publik figur,  yang masyhur bikin ngawur

Popularitas atau kemasyhuran di zaman sekarang ini menjadi sesuatu yang sering dikejar orang. Mungkin karena popularitas memudahkan seseorang meraih impian. Popularitas juga membuat seseorang jadi trend setter. Penampilannya dijadikan model. Kata-katanya dijadikan petuah. Gaya hidupnya dijadikan standar berperilaku.

Artis. Lihatlah, setiap konser selalu ramai didatangi anak-anak muda. Tak peduli adanya korban dari tragedi konser sebelum-sebelumnya. Lihat histerianya ketika mengagumi artis di saat itu atau di acara-acara televisi. Mereka tidak malu berdesak-desakan, berpelukan dan berciuman dengan lawan jenis yang diharamkan.  Penampilannya ditiru seperti model rambut dan pakaian, walaupun harus buka aurat. Gaya bicaranya juga ditiru hingga sisi kehidupan artis yang paling pribadi.

Paranormal/dukun. Banyak yang berdalih, dia punya kekuatan supranatural, punya indera ke enam. Ternyata rasionaitas manusia modern hanyalah sebuah pengakuan semu. Buktinya masih banyak media yang menayangkan komentar paranormal tentang gambaran kehidupan yang akan datang ataupun peristiwa yang sedang hangat-hangatnya. Masih banyak media yang memuat peruntungan manusia sesuai dengan waktu kelahirannya. Anehnya, masih banyak juga yang mempercayainya walaupun mengaku beragama. 

Pemimpin. Walaupun Adolf Hitler, Karl Marx, dan lainnya telah meninggal namun masih banyak yang menyimpan potongan arsip tentang mereka secara nyata atau dalam pemikiran. Hal itu karena rasa ‘kagum’ terhadap pola kepemimpinan mereka. Di negara kita ini banyak juga yang seperti itu. Kefanatikan yang berlebihan kepada pemimpin membuat mata mereka tertutup untuk melihat kesalahan dan kekurangannya. Pemimpin yang suka berpidato omong kosong untuk orang lain dan lupa untuk dirinya. Tidak punya prinsip. Perkataannya bertentangan dengan ajaran agama. Segalanya hanya bersifat ritual. Kepentingan masyarakat sering dijadikan alasan semata supaya dipuja.

Ilmuwan sesat. Mereka dianggap telah memberikan kontribusi besar bagi ilmu pengetahuan untuk kehidupan manusia di dunia. Padahal kenyataannya mereka menghancurkan dunia. Mereka menistakan fakta dalam  ayat-ayat Alquran. Padahal Al-Qur'an lebih dulu diciptakan daripada mereka. Mereka sendiri ternyata adalah orang-orang yang tidak mengakui adanya Tuhan. Teori kapital komunis Karl Marx dan  teori evolusi Darwin diantaranya yang telah menyesatkan dunia pendidikan kita.

Teknologi, Media Massa dan Hiburan, yang Bikin Lupa Diri

Perkembangan teknologi membawa banyak kemudahan dalam kehidupan kita. Akan tetapi tidak dipungkiri perekembangan tersebut harus menelan risiko yang besar juga. Sebutlah televisi, internet, alat komunikasi, game station, media massa lainnya dan sebagainya. Kalau mau menghitung, berapa persen manfaat yang didapat dari media yang ada? Lebih banyak mudharatnya, bukan, kalau kita tidak bisa memilah-milah. Kalaupun acaranya tidak masalah, coba lihat iklannya. Semuanya berisi pornografi, pornoaksi, zina, hingga membuang-buang waktu. 

Islam tidak melarang seni. Seni adalah keindahan. Dalam Islam kita juga mengenal seni musik dan seni lukis. Namun seni musik di sini bukan menjauhkan kita dari Allah SWT dan ajaran-Nya. Dengarlah lirik lagu sekarang, kata-kata cinta yang diobral murahan berseliweran dimana-mana. Nyanyian yang berisi kata-kata kotor, hina dan berbau maksiat itukah yang dikatakan seni? Begitupun dengan seni lukis dan foto. Seenaknya mengatakan pornografi sebagai seni mengekspresikan diri. Itu namanya seni yang sekuler. Seni yang  dipromotori setan.

Prinsip dan Gaya Hidup, yang Bikin Hidup Makin Redup

Banyak yang menganggap Tuhan itu cuma ada di masjid. Tuhan cuma ada ketika shalat. Agama itu hanya shalat, puasa, zakat, dan ibadah ritual lainnya. Keliru sekali! Di setiap detik hembusan nafas kita sejatinya berbau nilai-nilai Islam. Oleh karena itu banyak yang menganut prinsip materialistik dan mempercayai mistik. Kebahagian dan kesuksesan hanya dihitung dengan harta kekayaan yang dimiliki. Sehingga sering terjadi sikut kanan sikut kiri bahkan korupsi karena terlalu boros. 

Mode sudah menjadi gaya hidup manusia modern. Mode pakaian dan dandanan, sangat jauh dari syari’atnya. Berpakaian tapi menampakkan aurat termasuk juga pada kaum laki-laki. Pakaian dan dandanan laki-laki menyerupai perempuan dan sebaliknya. Lihatlah para anak muda khususnya, mejeng walaupun tak shopping di mall-mall menghabiskan waktu. Zina alias seks bebas tidak hilang dari peredaran. Barang-barang memabukkan seperti narkoba dan minuman keras masih meraja lela. Berita terbaru Kembali pemakai narkoba menyebabkan banyak korban jiwa karena kecelakaan jalan raya. Sekarang pelakunya dari kalangan yang mengaku pekerja seni.

Bukankah idola kita sudah tertulis dalam Al-Quran, yakni nabi Muhammad SAW? Kembalilah pada petunjuk-Nya. Kelak kau kan menemukan identitas sejatimu.
Apakah kita belum juga bisa berpikir kalau semua aktifitas yang kita lakukan, yang kita suka dan dipuja-puja yang menjerumuskan kita, pantaskah disebut idola? Kita hancur, hina, merana dan tidak berharga semua karenanya. Relakah? Di mana nurani kita?

Oleh: Widia Febriyeni, pernah dimuat di annida-online.com, Okt 2012

Jumat, 08 Maret 2013

SDIT Adzkia Cemerlang di Laga Pembuka Futsal Milad Adzkia



Tim Guru SDIT Adzkia 1 Madinah versus Tim Satpam. Laga ini dimenangkan oleh Tim SDIT Adzkia dengan skor 7-1
Laga perdana SDIT Adzkia 1 versus Satpam sore ini berhasil memetik kemenangan. Tim satpam yang dulu terkenal tangguh hanya mampu meraih 1 poin diawal laga. Gerakan cepat mampu mengecoh barisan lini belakang tim ini, sehingga bola berhasil masuk melewati Dimas. Supporter banyak yang pesimis tim guru SDIT Adzkia bisa menang. Namun semua dugaan itu terbali 180 derajat, selang beberapa menit. Ustadz Ronika berhasil menjebol gawang, setelah beberapa kali tendangan gagal.

Hingga turun minum, tim satpam belum mampu menambah angka. Sedangkan tim guru SDIT Adzkia 1 berhasil mencetak 5 gol, masing-masing Ronika 3, Jundi 1, dan Hendra 1.

Babak kedua semakin seru, dari segi tekhnik permainan, tim guru SDIT Adzkia terlihat sangat menguasai jalannya pertandingan, kekompakan tim ini membuat beberapa menit berjalan, 1 gol berhasil dilesakkan lagi oleh Ronika, otomatis ini mengantarkannya menjadi top scorer ,untuk babak perdana ini.

Hingga laga usai, tim satpam belum ada satu pun menambah koleksi gol. Pluit panjang dari wasit menghentikan laga. Pertandingan dimenangkan oleh tim guru SDIT Adzkia 1 dengan skor 7-1.

SDIT Adzkia Makkah Menggulung tim STKIP Adzkia
 waktu bersamaan SDIT Adzkia Makkah juga memetik kemenangan atas lawannya STKIP Adzkia dengan skor telak 9-1. Tak tanggung-tanggung, tim ini selalu memanfaatkan umpan dan peluang untuk mencetak gol. Hingga akhir pertandingan, tim STKIP harus mengakui keunggulan SDIT Adzkia Makkah.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka milad Yayasan Adzkia Sumatra Barat yang ke-25. Melalui pertandingan futsal antar unit bisa mempererat ukhuwah di antara sesama karyawan.

Integrasi Lingkungan Dalam Kegiatan Mentoring

Lingkungan adalah tempat dimana kita tinggal, menghirup udara, menginjakkan kaki, dan mencari nafkah. Jika lingkungan baik, maka kebaikan itu akan memberikan pengaruh yang baik kepada orang yang menghuninya, jika lingkungan itu kotor, maka seperti itu pulalah watak serta sifat orang-orang yang menghuninya. Di sekolah, semua pembelajaran harus dikait eratkan dengan lingkungan. Karena belajar di lingkungan yang asri, membuat warga sekolah segar untuk menyampaikan dan mendapatkan ilmu. Untuk itu lingkungan yang bersih harus dijaga.

Ustadz Aswandi yang bertindak sebagai mentor kelas 5 Raudhah 1, menyisipkan sebagian menit waktu mentoring untuk melaksanakan kegiatan aksi bersih di taman kelas Gedung Madinah. Kegiatan gotong royong ini dilaksanakan rutin setiap bulan pada kelompok mentoring ini.

Muhammad Zydan, Salah seorang siswa kelas 5 Raudhah 3 ini menuturkan, ia merasa sangat senang dengan kegiatan aksi bersih ini, karena ini sangat positif untuk menjadikan lingkungan ini bersih. 

"Disamping goro di taman kelas, kami juga melaksanakannya di bank sampah mandiri SDIT Adzkia 1. Di dalamnya kami membersihkan debu-debu, menyusun barang-barang sesuai di raknya. dan lain-lain." Ujar siswa kelas 5 Raudhah 3 mewakili teman mentoringnya.

Ustadz Aswandi, yang juga merupakan ketua tim adiwiyata SDIT Adzkia 1, untuk urusan ini, sangat mewanti-wanti. Karena dia sendiri sedang berusaha keras mewujudkan sekolah ini menjadi sekolah adiwiyata dengan membentuk karakter seluruh warga sekolah sadar, peduli, dan cinta lingkungan.

Kamis, 07 Maret 2013

SDIT Kembali Meraih Juara Open House Ar-Risalah

Wakil Bagian Kurikulum, Ustadzah
Muryanita memberikan trophy kepada
Afifah Fajriatul Husni, Pemenang
lomba MHQ tingkat Provinsi Sumatra
Barat di Ar-Risalah
Adzkia, berprestasi dalam ridho Allah, sepertinya moto ini layak disandangkan di lembaga yang didirikan pada tahun 1989 silam. Terus berprestasi dan menghasilkan generasi terbaik pula.

Sabtu dan Ahad (2-3/3) lalu beberapa siswa yang diutus berhasil menorehkan juara pada bidang rispect. Salah satunya adalah Nurul Ikhsany Firdhan, bidang yang diambil adalah matematika, sepertinya dia sangat jago matematika, Untuk olimpiade matematika se-Sumatra Barat dia mendapat peringkat 2. Siswi kelas 6 Quba 2 ini sebelumnya juga berhasil meraih juara 3 tensai yang diadakan oleh SMA N 10  di GOR UNP se-Sumatra Barat untuk bidang yang sama. Karena kecerdasan dan ketelitiannya di sekolah siswi yang akrab dipanggil Nurul ini mendapat peringkat pertama try out sekolah.

Lomba Musabaqah Hifzil Qur'an atau yang biasa disingkat MHQ utusan dari SDIT Adzkia berhasil meraih 2 juara 1 untuk kategori PA dan PI 1 Juz. Masing-masing dari SDIT Makkah oleh Abi, dan Madinah oleh Afifah  Fajriatul Husni. Diusia cilik, Afifah sudah banyak mendapatkan juara, terutama bidang qur'an. Tahun lalu di Ar-Risalah dia juga mendapat juara, kemudian lomba MHQ yang diadakan oleh dar el iman juga mendapat juara, ketika penulis tanyakan kepada siswi kelas 5 Raudhah 1 ini, bagaimana kiatnya, agar bisa menjadi hebat seperti sekarang. Katanya, dia sering latihan di rumah bersama ayah.

Keduanya berhak atas hadiah, trophy ditambah tabanas Rp 700.000 masing-masing. Di sekolah guna memotivasi siswa lain, hadiah berupa trophy diserahkan dan diperlihatkan kepada seluruh siswa sekolah. Semoga siswa-siswi lain juga berlomba-lomba untuk meraih prestasi.

Sabtu, 02 Maret 2013

Yayasan Adzkia Dikunjungi Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta

Selasa, 20 Maret 2012 - 11:59:01 WIB



TARATAK PANEH, PADANG, SO--Yayasan Adzkia Sumatera Barat (YASB) telah dikunjungi oleh Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta pada 19 Maret 2012. Yayasan Adzkia Sumatera Barat selaku tuan rumah menyambut dengan baik kedatangan utusan dari Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta. Utusan yang mewakili Yayasan Mesjid Al-Ikhlas adalah, pimpinan TK, pimpinan SD dan pimpinan SMP Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta.



Kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas dihadiri oleh beberapa pengurus Yayasan Adzkia Sumatera Barat, diantaranya adalah Ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat yaitu Bapak Drs. H. Muhardanus dan dipandu oleh Kabag Humas Yayasan Adzkia Sumatera Barat. Selain itu hadir juga kepala TK, kepala SD dan kepala SMP Adzkia Sumatera Barat.

Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta datang mengunjungi Yayasan Adzkia Sumatera Barat bertujuan untuk menjalin hubungan silaturrahim dan mempererat ukhwuah (persaudaraan) antara Yayasan Adzkia Sumatera Barat dan Yayasan Mesjid Al-Ikhklas Jakarta. 

Selain itu, ada beberapa tujuan kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas ke Yayasan Adzkia. Diantaranya adalah kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas bertujuan untuk melihat pola pendidikan dan pola pembinaan karakter di Yayasan Adzkia Sumatera Barat. 

Dalam hal ini, Yayasan Mesjid Al-Ikhlas melihat dan mempelajari bagaimana pola pembangunan karakter di Yayasan Adzkia dan membandingkannya dengan pola yang ada di Yayasan Mesjid Al-Ikhlas, dengan tujuan untuk kemajuan bersama. 

Kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas juga bertujuan untuk observasi kegiatan belajar mengajar di Yayasan Adzkia Sumatera Barat. Sehingga Yayasan Mesjid Al-Ikhlas bias mengetahui bagaimana system pengajaran di Yayasan Adzkia dan bias mempelajarinya. Dalam kunjungan tersebut, Yayasan Mesjid Al-Ikhlas juga ingin mengetahui bagaimana pola pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Yayasan Adzkia.

Dengan adanya kunjungan Yayasan Mesjid Al-ikhlas ke Yayasan Adzkia maka diharapkan akan adanya tindak lanjut dalam hal kerjasama antara kedua lembaga dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan masing-masing lembaga. 
- See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-9386-yayasan-adzkia-dikunjungi-yayasan-mesjid-alikhlas-jakarta.html#sthash.Szizy8wT.dpuf

Catatlah karena itu perintah Allah



 Oleh : Syaiful Bahri

Dalam dunia ekonomi perihal catat mencatat ini merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi yaitu ilmu akuntansi. Banyak yang beranggapan dan juga banyak teori akuntansi yang dianggap berasal dari ideolagi kapitalis atau disebut dengan “accounting based capitalist ideology”, dari abad pertengahan sampai dengan sekarang teori inilah yang masih dipergunakan orang.
Sebagaimana pengertian akuntasi konvensional menurut Accounting Principle Board (APB) Statemen no. 4 (Belkaoui, 1985) adalah sebagai berikut : “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif.”
Seluruh tujuan pencatatan dalam akuntansi bertujuan untuk memberikan kejelasan pada setiap transaksi keuangan yang dilakukan pada periode tertentu, yang tujuan akhirnya adalah untuk memudahkan pemakai untuk mengambil keputusan ekonominya.
Pada tulisan ini penulis tidak akan panjang lebar membahas tentang teori akuntansi, hanya sekedar sebagai pengantar saja.
Tahukah kita bahwa sebenarnya ilmu catat mencata ini (baca : akuntansi) sebenarnya adalah syariat dan ajaran Allah yang dimuat di dalam Al-Qur’an, dan menjadi sunnah Rasulullah SAW dalam melakukan mua’amalat perekonomian.
Dalam ayat yang terpanjang di dalam Al-Qur’an, yaitu ayat ke 282, surah Al-Baqarah. Pada ayat ini Allah menjelaskan bagaimana sebenarnya akuntansi itu diperlukan dan dipergunakan dalam transaksi ekonomi. Untuk ayat dan terjemahnya semoga kita dapat langsung membacanya di Al-Qur’an.
Sebab diturunkannya ayat ini adalah sebagaimana dikisahkan ketika Rasulullah pertama kali datang ke Madinah, beliau menyaksikan kebiasaan penduduk Madinah yang menyewakan lahan kebun mereka kepada sesama mereka dengan jangka waktu satu hingga tiga bulan. Melihat hal itu, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang menyewakan sesuatu kepada yang lain, hendaklah dengan harga tertentu dan jangka waktu yang disepakati untuk ditentukan pula.” Berkaitan dengan ini Allah menurunkan ayat ini sebagai ajaran bagi kaum muslimin agar tidak terjebak ke dalam persengketaan (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).
Pada ayat ini kata Muamalah diberikan keterangan berupa kegiatan jual-beli, hutang-piutang, sewa-menyewa dan lain sebagainya.
Prof. Dr. Hamka dalam tafsir Al Azhar juz 3 tentang surat Al-Baqarah ayat 282 ini mengemukakan beberapa hal yang relevan dengan akuntansi sebagai berikut :
Perhatikan tujuan ayat, yaitu kepada sekalian orang yang beriman kepada Allah, supaya utang piutang itu ditulis, itulah dia yang berbuat suatu pekerjaan karena Allah, karena perintah Allah dilaksanakan. Sebab itu, tidaklah layak berbaik hati kepada kedua belah pihak lalu berkata tidak perlu dituliskan karena kita sudah percaya mempercayai. Padahal umur kedua belah pihak sama-sama ditangan Allah. Si Anu mati dalam berutang, tempat berutang menagih pada warisnya yang tinggal. Si waris bisa mengingkari utang itu karena tidak ada surat perjanjian.
Maka dari itu telah tampak betapa pentingnya hal mencatat ini dan pentingnya memelihara tulisan transaksi yang dilakukan. Dan perintah inilah yang sering diabaikan ummat Islam sampai saat ini, dan yang lebih parahnya lagi ketika kita mengharuskan mencatat seluruh kegiatan ekonomi hal ini dianggap sebagai sebuah kecurigaan dan ketidak percayaan antar sesama, padahal semua itu adalah syariat dan perintah Allah SWT.
Kemudian Buya Hamka melanjutkan :
“….dan apabila dikemudian hari perlu dipersaksikan lagi sudah ada hitam diatas putih tempat berpegang dan keragu-raguan hilang, sebab sampai sekecil-kecilnyapun dituliskan.”
Mengenai transaksi kontan, Buya Hamka menjelaskan sebagai berikut :
“…di zaman kemajuan sebagai sekarang, orang berniaga sudah lebih teratur, sehingga membeli kontanpun dituliskan orang juga, sehingga si pembeli dapat mencatat berapa uangnya keluar pada hari itu dan si penjual pada menghitung penjualan berapa barang yang laku dapat pula menjumlahkan dengan sempurna. Tetapi yang semacan ini terpuji pada syara’. Kalau dikatakan tidak mengapa (dalam Al-Qur’an…pen) tandanya ditulis lebih baik”.
Segala sesuatu yang dianggap Allah lebih baik pastilah sangat bermanfaat buat kita ummat manusia ini, karena tidaklah mungkin Allah menyariatkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi ummatnya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita dengar dan lihat kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kelalaian dalam mencatat ini. Orang saling bersengketa, orang saling mencurigai, saling memfitnah dan lain sebagainya. Hal ini tak lain tak bukan karena kurang telitinya kita dalam mencatat, apalagi yang berkaitan dengan ekonomi.
Sebuah organisasi atau kelompok dianggap melakukan penyimpangan akibat tidak dapatnya membuktikan kegiatan ekonominya, atau akibat tidak tercatatnya seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukannya. Orang bisa saja berasumsi macam-macam, bisa diasumsikan tidak jujur, menyimpang, korupsi dan lain sebagainya.
Untuk itu, dari tulisan ini kita harapkan mulai saat ini kita harus rajin melakukan pencatatan apalagi yang berkaitan dengan hutang piutang dan atau keuangan orang lain yang berada dalam kendali kita. Tidak elok dan tentunya dapat dikatakan melanggar syariat bila kita tidak mencatat penggunaan uang organisasi walaupun itu adalah kegiatan yang legal misalnya, tidaklah elok dan tentunya juga dapat dikatakan melanggar syariat bila kita tidak melaporkan kegiatan ekonomi kita dengan bukti-bukti yang jelas, karena ini adalah syariat dari Allah SWT.
Sebagaimana Allah memberikan dosa bagi yang melanggar aturanNya, dan tentulah Allah akan memberikan pahala bagi yang selalu mencatat, karena ini adalah syariat.
Berbahagialah tukang catat, Allah berikan pahala bagi kita yang melakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT dan secara otomatis Allah berikan kemudahan hidup untuk kita, karena hidup kita serba jelas, semua tercatat, tidak ada yang samar, tidak ada yang ragu, dan tidak ada yang subuhat….Aaaah lapangnya hidup ini….
Sebuah curahan pembuang bosan dalam mencatat…..

Wallahu’alam bissawaf........




Rabu, 27 Februari 2013

Program “Help Somalia” Dompet Dhuafa Singgalang Kumpulkan Rp 18,6 juta untuk Anak-anak Somalia



Program “Help Somalia” Dompet Dhuafa Singgalang Kumpulkan Rp 18,6 juta untuk Anak-anak Somalia di GOR Adzkia

web_Lebih 900 siswa memadati GOR Adzkia Taratak Paneh dalam program Help Somalia Dompet Dhuafa Singgalang PADANG – Lebih dari 900 siswa SD dan TK dari beberapa sekolah di Kota Padang berhasil kumpulkan dana bantuan untuk anak-anak Somalia sebesar Rp 17.449.600 dalam program “Help Somalia” yang diselenggarakan Dompet Dhuafa Singgalang di GOR Adzkia Taratak Paneh Kuranji, Jumat (16/9).
Dana bantuan tersebut mereka kumpulkan usai mendengarkan dongeng dari pendongeng Nasional Iman Surahman bersama tim Dongeng Ceria Management yang dihadirkan oleh NGO Terre Des Homes Netherlands.
Acara yang bertemakan “Senyum Ceria Untuk Anak Somalia” ini juga turut didukung oleh  Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan SDIT Adzkia.
Siswa Kelas 5 SD Adzkia, Syahid, yang turut hadir dalam dongeng ceria itu mengaku begitu prihatin dengan keadaan anak-anak Somalia.
“Melihat foto-foto mereka yang kurus ceking, tinggal kulit pembungkus tulang, begitu menyedihkan,” katanya haru.
Menurutnya, seperti yang dikatakan Kak Iman (pengdongeng–red) mereka yang hadir saat itu begitu beruntung bisa sekolah, makan, juga bermain bersama teman-teman. Sementara anak di Somalia, untuk melanjutkan nafas saja sulit.
Sampai saat ini, berpedoman pada data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebanyak 80 persen anak di Somalia menderita kekurangan gizi, dan 30 persen di antaranya dikategorikan akut. Angka kematian meningkat menjadi dua orang per 1.000 kepala perharinya. Mereka hidup di garis keemiskinan yang paling bawah. Sebulan menjelang Ramadhan 1432 H kemarin, PBB mengeluarkan ketetapan bahwa Somalia berada dalam tingkat kelaparan terparah selama 60 tahun.
Kelaparan ini tidak saja karena perubahan iklim, gagal panen, dan kenaikan harga pangan dunia, tapi juga karena pergolakan politik yang tak kunjung berdamai. Laporan US Agency for International Development (USAID) menyebutkan, dalam jangka waktu 90 hari terakhir, kelaparan dan kekeringan di Somalia sudah menewaskan 29.000 anak-anak usia dibawah lima tahun.
Sementara itu pada hari yang sama, di gedung A18 Universitas Andalas (Unand) Dompet Dhuafa Singgalang juga berhasil menghimpun dana sebesar Rp1.234.200. Penghimpunan dana tersebut bertepatan dengan agenda Forum Annisa gabungan Unand.
Mahasiswi-mahasiswi itu sempat terenyuh ketika mendengarkan kembali informasi tentang kondisi terkini penduduk Somalia dari Head of Fundraising Dompet Dhuafa Singgalang, Maghdalena.
Amel, Mahasiswa Ekonomi angkatan 2009 mengatakan persoalan Somalia ini memang patut menjadi perhatian bersama, meski sebenarnya di negeri ini pun banyak juga masyarakat yang kelaparan. Ada komentar-komentar miring tentang, mengapa mesti membantu Somalia yang nun jauh di sana sementara rakyat Indonesia saja banyak yang kelaparan.
“Muslim di Gaza yang sedang hidup prihatin saja menyumbang saat terjadi bencana beberapa kali di Indonesia, apalagi kami yang dalam keadaan aman seperti ini,” tuturnya.
Menurut Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra, kepedulian terhadap Somalia ini sudah menjadi agenda internasional. Dompet Dhuafa yang memiliki beberapa cabang di luar negeri pun turut turun menggalang kepedulian terhadap Somalia. Di samping itu, sebagai negara berumat muslim terbesar di dunia, kepekaan terhadap warga Somalia yang 99 persen penduduknya adalam muslim juga menjadi titik penting.
“Beberapa waktu lalu, Perwakilan Dubes Somalia untuk Indonesia, Ibrahim Adam mengatakan masyarakat Somalia tengah menanti bantuan umat Islam, terutama umat Islam Indonesia. Sebab, umat Islam Indonesia terkenal berjiwa sosial tinggi dan aktif memberikan bantuan kepada saudara-saudaranya,” terang Musfi.
Bagi donatur yang terketuk untuk peduli Somalia, Dompet Dhuafa Singgalang  telah membuka rekening donasi sosial kemanusiaan sejak tiga minggu lalu. Rekening bantuan ini akan dibuka hingga 30 September mendatang, rekening BNI Syariah 234.66666.6. Bantuan  juga bisa disalurkan dengan langsung mengunjungi Kantor Dompet Dhuafa Singgalang di Jln. Juanda No.31 C Padang, telpon 0751-40098. (Winda)

GURU KREATIF

GURU KREATIF Oleh : Husni S, Ag.  S enin   11 Rabi’ul Akhir 1441 H,   bertepatan dengan 9 Desember 2019, merupaka...