Program “Help Somalia” Dompet Dhuafa Singgalang Kumpulkan Rp 18,6 juta untuk Anak-anak Somalia di GOR Adzkia
PADANG – Lebih dari 900 siswa SD dan TK dari beberapa
sekolah di Kota Padang berhasil kumpulkan dana bantuan untuk anak-anak
Somalia sebesar Rp 17.449.600 dalam program “Help Somalia” yang
diselenggarakan Dompet Dhuafa Singgalang di GOR Adzkia Taratak Paneh
Kuranji, Jumat (16/9).
Dana bantuan tersebut mereka kumpulkan usai mendengarkan dongeng dari pendongeng Nasional Iman Surahman bersama tim Dongeng Ceria Management yang dihadirkan oleh NGO Terre Des Homes Netherlands.
Acara yang bertemakan “Senyum Ceria Untuk Anak Somalia” ini juga turut didukung oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan SDIT Adzkia.
Siswa Kelas 5 SD Adzkia, Syahid, yang turut hadir dalam dongeng ceria itu mengaku begitu prihatin dengan keadaan anak-anak Somalia.
“Melihat foto-foto mereka yang kurus ceking, tinggal kulit pembungkus tulang, begitu menyedihkan,” katanya haru.
Menurutnya, seperti yang dikatakan Kak Iman (pengdongeng–red) mereka yang hadir saat itu begitu beruntung bisa sekolah, makan, juga bermain bersama teman-teman. Sementara anak di Somalia, untuk melanjutkan nafas saja sulit.
Sampai saat ini, berpedoman pada data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebanyak 80 persen anak di Somalia menderita kekurangan gizi, dan 30 persen di antaranya dikategorikan akut. Angka kematian meningkat menjadi dua orang per 1.000 kepala perharinya. Mereka hidup di garis keemiskinan yang paling bawah. Sebulan menjelang Ramadhan 1432 H kemarin, PBB mengeluarkan ketetapan bahwa Somalia berada dalam tingkat kelaparan terparah selama 60 tahun.
Kelaparan ini tidak saja karena perubahan iklim, gagal panen, dan kenaikan harga pangan dunia, tapi juga karena pergolakan politik yang tak kunjung berdamai. Laporan US Agency for International Development (USAID) menyebutkan, dalam jangka waktu 90 hari terakhir, kelaparan dan kekeringan di Somalia sudah menewaskan 29.000 anak-anak usia dibawah lima tahun.
Sementara itu pada hari yang sama, di gedung A18 Universitas Andalas (Unand) Dompet Dhuafa Singgalang juga berhasil menghimpun dana sebesar Rp1.234.200. Penghimpunan dana tersebut bertepatan dengan agenda Forum Annisa gabungan Unand.
Mahasiswi-mahasiswi itu sempat terenyuh ketika mendengarkan kembali informasi tentang kondisi terkini penduduk Somalia dari Head of Fundraising Dompet Dhuafa Singgalang, Maghdalena.
Amel, Mahasiswa Ekonomi angkatan 2009 mengatakan persoalan Somalia ini memang patut menjadi perhatian bersama, meski sebenarnya di negeri ini pun banyak juga masyarakat yang kelaparan. Ada komentar-komentar miring tentang, mengapa mesti membantu Somalia yang nun jauh di sana sementara rakyat Indonesia saja banyak yang kelaparan.
“Muslim di Gaza yang sedang hidup prihatin saja menyumbang saat terjadi bencana beberapa kali di Indonesia, apalagi kami yang dalam keadaan aman seperti ini,” tuturnya.
Menurut Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra, kepedulian terhadap Somalia ini sudah menjadi agenda internasional. Dompet Dhuafa yang memiliki beberapa cabang di luar negeri pun turut turun menggalang kepedulian terhadap Somalia. Di samping itu, sebagai negara berumat muslim terbesar di dunia, kepekaan terhadap warga Somalia yang 99 persen penduduknya adalam muslim juga menjadi titik penting.
“Beberapa waktu lalu, Perwakilan Dubes Somalia untuk Indonesia, Ibrahim Adam mengatakan masyarakat Somalia tengah menanti bantuan umat Islam, terutama umat Islam Indonesia. Sebab, umat Islam Indonesia terkenal berjiwa sosial tinggi dan aktif memberikan bantuan kepada saudara-saudaranya,” terang Musfi.
Bagi donatur yang terketuk untuk peduli Somalia, Dompet Dhuafa Singgalang telah membuka rekening donasi sosial kemanusiaan sejak tiga minggu lalu. Rekening bantuan ini akan dibuka hingga 30 September mendatang, rekening BNI Syariah 234.66666.6. Bantuan juga bisa disalurkan dengan langsung mengunjungi Kantor Dompet Dhuafa Singgalang di Jln. Juanda No.31 C Padang, telpon 0751-40098. (Winda)
Dana bantuan tersebut mereka kumpulkan usai mendengarkan dongeng dari pendongeng Nasional Iman Surahman bersama tim Dongeng Ceria Management yang dihadirkan oleh NGO Terre Des Homes Netherlands.
Acara yang bertemakan “Senyum Ceria Untuk Anak Somalia” ini juga turut didukung oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan SDIT Adzkia.
Siswa Kelas 5 SD Adzkia, Syahid, yang turut hadir dalam dongeng ceria itu mengaku begitu prihatin dengan keadaan anak-anak Somalia.
“Melihat foto-foto mereka yang kurus ceking, tinggal kulit pembungkus tulang, begitu menyedihkan,” katanya haru.
Menurutnya, seperti yang dikatakan Kak Iman (pengdongeng–red) mereka yang hadir saat itu begitu beruntung bisa sekolah, makan, juga bermain bersama teman-teman. Sementara anak di Somalia, untuk melanjutkan nafas saja sulit.
Sampai saat ini, berpedoman pada data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebanyak 80 persen anak di Somalia menderita kekurangan gizi, dan 30 persen di antaranya dikategorikan akut. Angka kematian meningkat menjadi dua orang per 1.000 kepala perharinya. Mereka hidup di garis keemiskinan yang paling bawah. Sebulan menjelang Ramadhan 1432 H kemarin, PBB mengeluarkan ketetapan bahwa Somalia berada dalam tingkat kelaparan terparah selama 60 tahun.
Kelaparan ini tidak saja karena perubahan iklim, gagal panen, dan kenaikan harga pangan dunia, tapi juga karena pergolakan politik yang tak kunjung berdamai. Laporan US Agency for International Development (USAID) menyebutkan, dalam jangka waktu 90 hari terakhir, kelaparan dan kekeringan di Somalia sudah menewaskan 29.000 anak-anak usia dibawah lima tahun.
Sementara itu pada hari yang sama, di gedung A18 Universitas Andalas (Unand) Dompet Dhuafa Singgalang juga berhasil menghimpun dana sebesar Rp1.234.200. Penghimpunan dana tersebut bertepatan dengan agenda Forum Annisa gabungan Unand.
Mahasiswi-mahasiswi itu sempat terenyuh ketika mendengarkan kembali informasi tentang kondisi terkini penduduk Somalia dari Head of Fundraising Dompet Dhuafa Singgalang, Maghdalena.
Amel, Mahasiswa Ekonomi angkatan 2009 mengatakan persoalan Somalia ini memang patut menjadi perhatian bersama, meski sebenarnya di negeri ini pun banyak juga masyarakat yang kelaparan. Ada komentar-komentar miring tentang, mengapa mesti membantu Somalia yang nun jauh di sana sementara rakyat Indonesia saja banyak yang kelaparan.
“Muslim di Gaza yang sedang hidup prihatin saja menyumbang saat terjadi bencana beberapa kali di Indonesia, apalagi kami yang dalam keadaan aman seperti ini,” tuturnya.
Menurut Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra, kepedulian terhadap Somalia ini sudah menjadi agenda internasional. Dompet Dhuafa yang memiliki beberapa cabang di luar negeri pun turut turun menggalang kepedulian terhadap Somalia. Di samping itu, sebagai negara berumat muslim terbesar di dunia, kepekaan terhadap warga Somalia yang 99 persen penduduknya adalam muslim juga menjadi titik penting.
“Beberapa waktu lalu, Perwakilan Dubes Somalia untuk Indonesia, Ibrahim Adam mengatakan masyarakat Somalia tengah menanti bantuan umat Islam, terutama umat Islam Indonesia. Sebab, umat Islam Indonesia terkenal berjiwa sosial tinggi dan aktif memberikan bantuan kepada saudara-saudaranya,” terang Musfi.
Bagi donatur yang terketuk untuk peduli Somalia, Dompet Dhuafa Singgalang telah membuka rekening donasi sosial kemanusiaan sejak tiga minggu lalu. Rekening bantuan ini akan dibuka hingga 30 September mendatang, rekening BNI Syariah 234.66666.6. Bantuan juga bisa disalurkan dengan langsung mengunjungi Kantor Dompet Dhuafa Singgalang di Jln. Juanda No.31 C Padang, telpon 0751-40098. (Winda)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar