Jumat, 08 Februari 2013

KEBIJAKAN MEMAKAI PECI SETIAP HARI JUM'AT




Koordinator Bidang Diniyah, Ustadz Ronika, Jum'at (1/2) mengeluarkan kebijakan kepada seluruh siswa dan guru laki agar memakai peci. Kebijakan ini baru berjalan 25 %. Ternyata Ustadz-ustadznya pun banyak yang tidak memakai peci. 

Siswa yang tidak mengenakan peci, dikumpulkan oleh Ustadz Syafriyon, diberikan  wejangan dan nasehat. Lalu disuruh beristighfar sebanyak 50 kali.

Idealnya, di sekolah islam terpadu, peci adalah termasuk salah satu ciri khas yang tidak boleh diabaikan. Karena itu jati diri Islam, itu pula yang membedakannya dengan umat lainnya.


 dan kebangkitan nasional ke 100 serta waisak ke 25dahulu kala peci merupakan pakaian sehari-hari dari setiap muslim laki-laki di indonesia , seiring dengan kemajuan zaman menurut orang – orang berpendidikan tinggi serta pengaruh dari kebudayaan asing apakah dari barat atau dari arab maka pada saat ini peci hanya di pakai pada waktu-waktu tertentu saja ,diantara pada waktu sholat , resepsi tertentu .sedangkan untuk kegiatan sehari-sehari orang lebih memilih pakai topi , atau tanpa penutup sama sekali (kecuali untuk haji – haji ), sejarah mengenai peci itu sendiri sampai saat ini tidak ada yang tahu persis kapan munculnya dan apa yang melatarbelakangi (falsafah hidup yang ada di dalamnya). berdasarkan informasi yang di dapat oleh penulis , peci mula-mula di perkenalkan pada tahun 1400an setelah laksamana cheng ho datang ke indonesia . peci berasal dari kata pe(artinya delapan) dan chi(artinya energi), sehingga arti peci itu sendiri merupakan alat untuk penutup bagian tubuh yang bisa memancarkan  energinya ke delapan penjuru angin. peci itu sendiri kadang-kadang disebut songkokyang berarti kosong dari mangkok, dengan pengertian falsafah hidupnya hanya mangkok yang kosong yang hanya dapat diisi dengan ilmudan berkah . kadang –kadang peci disebut juga kopiah yang berartikosong karena di pyah (artinya kosong karena di buang ,apayang di buang ? yang di buang adalah semua kebodohan dan rasa iri hati serta dengki yang merupakan penyakit bawaan syaitan).

PEMBERIAN LABEL TANAMAN


Ketua Adiwiyata SDIT Adzkia 1, Ustadz Aswandi
Memberi label tanaman di depan sekolah
Memberi label tanaman berfungsi untuk orang awam. Karena banyak jenis dari tumbuhan yang tidak dikuasai oleh kita pada umumnya. Oleh sebab itu, di sekolah adiwiyata, memberikan label nama-nama tumbuhan adalah wajib. Menurut Ibu Ica, yang dinas di Bapedalda Provinsi Sumatra Barat, Label nama-nama tumbuhan untuk SD tidak wajib menggunakan bahasa latin, sedangkan untuk SMP boleh memakai latin boleh juga dengan bahasa Indonesia, sedangkan SMA hukumnya wajib.

Ketua Tim Adiwiyata, mencontohkan sendiri turun ke lapangan memasang nama-nama disetiap tumbuhan-tumbuhan di taman sekolah. Ia sangat intens dan bekerja total demi terwujudnya sekolah adiwiyata nasional. Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi, motto itu tepat disandarkan padanya, karena ia tidak pernah berhenti mensosialisasika pentingnya adiwiyata sekolah ini kepada siswa, guru, orang tua wali murid.

Kebijakan strategisnya ada pada kepala sekolah, sedangkan bawahannya merupakan perpanjangan tangan untuk melaksanakan itu semua.

Semua sudah disiapkan, pemberian label nama-nama tumbuhan adalah sebagian kecil dari score penilaian. Kebijakan kepala sekolah, wakil kepala bidang kurikulum, kesiswaan,  walikelas, guru bidang studi, CS, orang tua wali murid, semuanya harus bersinergi mewujudkan sekolah ini menjadi sekolah hijau, rapi, bersih, indah, dan nyaman dihuni.

PENGENALAN EMBER KOMPOSTER KELAS


Ketua tim adiwiyata SDIT Adzkia Padang, Ustadz Aswandi mengenalkan ember komposter kepada siswa di hall lantai satu sebelum melaksanakan sholat ashar berjama'ah. Pengenalan komposter ini diinformasikan kepada seluruh siswa dan guru wali kelas tentang fungsi dari komposter itu sendiri.

Ember komposter ini diperuntukkan untuk semua kelas di SDIT Adzkia 1 Madinah. Seluruh sampah sisa makanan bisa dimasukkan ke dalam komposter ini, selanjutnya dari komposter ini akan menghasilkan pupuk cair.

Sebagaimana fungsinya, disebutkan dalam sumber, http://pelangiannisa.blogspot.com/2009/12/pembuatan-komposter-dan-biostarter.html  
adalah alat untuk pembuatan kompos. Alat ini sangat sederhana dan dapat dibuat sendiri. Bagian-bagian komposter meliputi:1. Wadah/bak.ember guna menampung sampah2. Kran untuk mengalirkan lindi3. Saringan untuk memisahkan sampah dan lindi dalam proses pengomposan.4. Pipa udara untuk memasukkan udara yang dibutuhkan dalam proses pengomposan.

Pengadaan komposter untuk kelas-kelas ini adalah kerjasama antara sekolah, LSM, dan Bapedalda Kota Padang. Kemaren diadakan peninjauan langsung, lalu pada hari yang sama, komposter sudah berada di lokasi sekolah, selanjutnya dibagi-bagikan kepada kelas oleh tim adiwiyata.


Kamis, 07 Februari 2013

LUBANG RESAPAN BIOPORI

Salah satu resapan biopori yang terdapat di belakang kantor SDIT Adzkia Padang
 Salah satu elemen penting dari adiwiyata adalah, terdapatnya lubang biopori. Saat ini SDIT Adzkia 1 Padang telah membuat beberapa buah lubang biopori. 


Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor.
Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu menciptakan Teknologi sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.


Pengertian Lubang Biopori
Biopori adalah lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing, , perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah laiinya. Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Menunjukkan Foto melalui mikroskop elektron yang menggambarkan dua buah lubang yang terbentuk oleh cacing (pada lingkaran kuning bagian atas) dan lubang yang terbentuk oleh aktifitas akar tanaman (pada lingkaran kuning bagian bawah). Bila lubang-lubang seperti ini dapat dibuat dengan jumlah banyak, maka kemampuan dari sebidang tanah untuk meresapkan air akan diharapkan semakin meningkat. Meningkatnya kemampuan tanah dalam meresapkan air akan memperkecil peluang terjadinya aliran air di permukaan tanah

Atau dengan perkataan lain akan dapat mengurangi bahaya banjir yang mungkin terjadi. Secara alami kondisi seperti itu dapat dijumpai pada lantai hutan dimana serasah atau bahan organik terumpuk di bagian permukaan tanah. Bahan organik ini selanjutnya menjadi bahan pakan (sumber energi) bagi berbagai fauna tanah untuk melakukan aktifitasnya termasuk membentuk biopori. Pada ekosistem lantai hutan yang baik, sebagian besar air hujan yang jatuh dipermukaannya akan diresapkan kedalam tanah. 

Ekosistem demikian dapat ditiru di lokasi lain dengan membuat lubang vertikal kedalam tanah. Lubang-lubang tersebut selanjutnya diisi bahan organik, seperti sampah-sampah organik rumah tangga, potongan rumput atau vegetasi lainnya, dan sejenisnya. Bahan organik ini kelak akan dijadikan sumber energi bagi organisme di dalam tanah sehinga aktifitas mereka akan meningkat. Dengan meningkatnya aktifitas mereka maka akan semakin banyak biopori yang terbentuk. 

Kesinergisan antara lubang vertikal yang dibuat dengan biopori yang terbentuk akan memungkinkan lubang-lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan air artifisial yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan ini selanjutnya di beri julukan LUBANG RESAPAN BIOPORI atau disingkat sebagai LRB.

adapun keunggulan lubang biopori di dalam http://asalasah.blogspot.com/2012/03/manfaat-dan-teknik-pembuatan-lubang.html dijelaskan berikut ini:


Keunggulan dan manfaat lubang biopori
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara (1) meningkatkan daya resapan air, (2) mengubah sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan (3) memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.

Meningkatkan Daya Resapan Air 
Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang resapan air, setidaknya sebesar luas kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan bertambah sebanyak 3140 cm 2 atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.

Dengan adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.

Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
Lubang resapan biopori "diaktifkan" dengan memberikan sampah organik kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga sekaligus berfungsi sebagai "pabrik" pembuat kompos. Kompos dapat dipanen pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya. Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka kompos dari LRBadalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk sayurannya.

Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman
Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktivitas merekalah yang selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang akan dijadikan "saluran" air untuk meresap ke dalam tubuh tanah. Dengan memanfaatkan aktivitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada mereka berupa sampah organik pada periode tertentu. Sampah organik yang dimasukkan ke dalam lubang akan menjadi humus dan tubuh biota dalam tanah, tidak cepat diemisikan ke atmosfir sebagai gas rumah kaca; berarti mengurangi pemanasan global dan memelihara biodiversitas dalam tanah.

Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori dapat dicegah adanya genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkannya seperti mewabahnya penyakit malaria, demam berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat dihindari.

Cara Membuat Lubang Biopori
  1. Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm. Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm
  2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di sekeliling mulut lubang.
  3. Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman, dedaunan, atau pangkasan rumput
  4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
  5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan. 
Alat yang dgunakan

Lokasi Pembuatan Lubang Biopori
Jaga lubang resapan selalu penuh teriisi sampah organik. Jika sampah organik belum/tidak cukup maka disumbatkan dibagian mulutnya. Dengan cara seperti ini maka lubang tidak akan berpotensi terisi oleh material lain seperti tanah atau pasir. Selain itu, jika ada jenis sampah yang berpotensi bau dapat diredam dengan sampah kering yang menyumbat mulut lubang resapan biopori. 

Dimana lokasi pembuatan Lubang Resapan Biopori
1. Dihalaman rumah, perkantoran, lapangan parkir
2. Di parit / selokan yang berfungsi hanya untuk aliran pembuangan air hujan saja
3. Dilahan kebun dan areal terbuka lainnya


Agenda pembuatan lubang biopori ini sudah lama diwacanakan. Berkat kerjakeras dari berbagai pihak, mulai dari unit SD, yayasan hingga Bapedalda Kota dan Propinsi memberikan support yang sangat membantu pelaksanaan kelas adiwiyata ini
Semoga dengan adanya lubang biopori ini, air hujan yang turun ke bumi bisa diserap lalu menyimpan air di dalamnya.

ADZKIA TUAN RUMAH UJIAN NAIK TINGKAT (SABUK) SANTRI TAPAK SUCI MUHAMMADIYAH SABTU-MINGGU/2 DAN 3 FEBRUARI 2013


Santri Tapak Suci Cabang SDIT Adzkia Padang Bersama Seluruh santri Tapak Suci Sumatera Barat


Tahun 2013 ,  SDIT Adzkia Sumatera Barat  menjadi tuan rumah acara ujian naik tingkat (naik sabuk)
santri tapak suci Muhammadiyah Sumatera Barat.
Acara tersebut di bukak oleh panesahat Perguruan tapak Suci Muhammadiyah sumatera Barat( Dr. Eka Putra Wirman), dalam sambutannya beliau menyampaikan  bahwa agama Islam ini harus ditegakkan oleh orang-orang yang sehat dan kuat, baik jasmani dan rohani.
Hal senada juga disampaikan oleh kepala Sekolah SDIT Adzkia yang diwakili oleh Ronika Putra, S.PdI, harapan dari ujian ini adalah untuk meningkatkan ukhwah islamiyah diantara Santri Muhammadiyah, disamping itu beliau juga memberikan motiovasi bahwa mukmin yang kuat lebih dicintai oleh Allah dari mukmim yang lemah.
Materi ujian dalam kegiatan tersebut sangat menarik dan menantang, para peserta dari semua cabang sangat antusias mengikutinya, mereka tidak kenal lelah dan pantang menyerah. Semua itu mereka lakukan adalah untuk sukses meraih sabuk yang ia inginkan.

Selama mengikuti rangkaian kegiatan ini para peserta sangat senang karena di dukung oleh fasilitas serta sarana dan prasana yang lengkap, lingkungannya bersih, air memadai, ditambah lagi lingkungannya yang asri.  Ungkapan senada juga terlontar dari panitia pelaksana bahwa mereka sangat nyaman mengangkatkan acara di sekolah Adiwiyata ini, mereka berharap untuk tahun-tahun berikutnya Adzkia tetap menjadi tuan rumah pada acara –acara tapak suci Muhammadiyah (ungkap Arief Satria Budi).
By: abu_dzafar








SOSIALISASI VISI DAN MISI SDIT ADZKIA PADANG

Kepala SDIT Adzkia, Syafriyon, S.Ag, memberikan sosiali
sasi visi dan misi SDIT Adzkia
Kamis (7/2) Kepala sekolah, Ustadz Syafriyon memberikan sosialisasi visi dan misi SDIT Adzkia Padang. Dia sengaja membawa lembaran visi dan misi, lalu membaca dan diikuti oleh seluruh siswa dan guru. Ini mengenalkan kepada seluruh warga sekolah, semuanya harus tahu visi dan misi SDIT Adzkia ini semenjak didirikan. Yang terpenting di dalamnya terdapat tentang menjaga kelestarian lingkungan sekolah.


Sejak mula didirikan, sekolah ini berkomitmen untuk menjadikan siswa sebagai objek sasaran dakwah. Semuanya berdakwah. Ini erat kaitannya dengan kebersihan juga. Karena hadist Rasullullah, juga menganjurkan kita agar selalu menjaga  kebersihan. Karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

Dalam rangka menyukseskan program adiwiyata, salah satu syaratnya adalah mampu dan bisa menguasai visi dan misi SDIT Adzkia. Menanamkan itu didalam diri dan diamalkan dengan sebaik-baiknya. Pada tahun ini, SDIT Adzkia 1 bertekad untuk meraih sekolah adiwiyata nasional. Semoga saja!


PEMBAGIAN HADIAH TERTIB BULAN JANUARI

Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Ustadz Zahirin, SS, Mengumumkan pemenang PBB tertib. Agenda ini menjadi
program rutin bulanan untuk memotivasi siswa agar lebih rapi dan tertib didalam berbaris
Wakil kepala sekolah bagian kesiswaan Ustadz Zahirin,SS, hari Kamis (7/2) mengumumkan hasil rekapitulasi baris berbaris apel pagi siswa selama Bulan Januari di hadapan seluruh siswa dan wali kelas di lapangan basket.

Adapun kelas yang berhasil meraih juara 1 adalah kelas 3 Hunain 3 dengan poin 690, disusul oleh kelas 4 Khandaq 2 dengan poin 680, dan ditempat ketiga diraih oleh kelas 2 Bashrah 2 dengan poin 165. Ketiga kelas ini berhak atas hadiah hiburan yang diserahkan langsung oleh kepala SDIT Adzkia, Ustadz Syafriyon, S.Ag.

Sejak dinilai dari awal semester II ini, siswa mulai tertib didalam berbaris-baris. Ini merupakan sebuah motivasi untuk siswa yang lain bagi yang belum beruntung mendapatkan hadiah pada bula ini.

PBB yang dinilai pada saat apel setiap Kamis dan Senin. Selanjutnya direkap, lalu hasil akhirnya akan diumumkan setiap akhir bulan. Untuk hadiah baris berbaris ini sudah ada anggarannya di RKAT Kesiswaan SDIT Adzkia. Cuma tinggal melaksanakannya saja.

Juara 1, 3 Hunain 3
Juara 2 Kelas 4 Khandaq 1
Juara 3, 2 Bashrah 2




Rabu, 06 Februari 2013

PERJUSAMI

Kak Hery Z Mg Pelatih memberikan pengarahan kepada adik-adik peserta perkemahan pramuka di Lemdadika 


























Tahun ini SDIT Adzkia melaksanakan agenda rutin tahunan, yaitu PERJUSAMI, Perkemahan Jum'at, Sabtu, dan Minggu, bertempat di Lemdadika Padang Besi, dimulai tanggal 25-27 Januari 2013. Kegiatan Perjusami ini merupakan kali ke 3, setelah yang pertama pada tahun 2011, di Padang Besi dan yang kedua di Kayu Tanam Pariaman.
Kegiatan Perjusami ini rencana awalnya melibatkan siswa kelas 5 dan 6. Namun di tengah perjalanan, ada berbagai hal, siswa kelas 6 tidak bisa diikutkan, sebab pada hari Senin-Rabu depan mereka akan mengikuti ujian Try Out tingkat Kecamatan Kuranji. Ada wacana pengunduran jadwal, guru-guru juga sepakat demikian karena didesak oleh siswa kelas 6 untuk tetap mengikuti kegiatan perjusami. Namun akhirnya juga gagal, sebab jadwal semula tanggal 25-27 Februari itu sudah fit dan tidak bisa diganggu gugat. Sebagai gantinya kelas 6 nantinnya mereka akan dibuatkan kegiatan khusus 
                                            siswa kelas 6 menjelang UN.
Berangkat ke lokasi pada Hari Jum'at (25/1) setelah sholat Jum'at sebanyak 9 buah bus sekolah. Penanggung jawab pelepasan siswa di sekolah adalah Ustadz Ronika dan Zahirin, sedangkan di lokasi perkemahan sudah menunggu Ustadz Jundi dan Arlie Agustian.

Acara sangat happy. Walau sore hujan gerimis. Siswa beserta pembimbing semangat memasang tenda, jika tidak tentu tidak ada tempat bermalam.

Usai pemasangan tenda, di malam pertama ada perlombaan azan dan tahfiz. Untuk penilaian dibuat transparan di atas kertas karton lalu ditempel di dinding mushalla untuk putra dan di dinding aula untuk putri.

Hari Sabtu besoknya, siswa senam pagi bersama Ustadz Ismet di lapangan depan aula. Tampak sangat bergembira karena penyajian senam penuh sampai akhir, tidak dipotong seperti di sekolah. 

Selesai senam, siswa diberangkatkan hiking. Ada 5 pos yang harus dilewati, pos 1 pemberangkatan, pos 2 menyanyikan lagu nasional, pos 3 latihan PBB, Pos 4 pemasangan tandu atau P3, dan pos 5 halang rintang, dimana di sini anak-anak disuruh merayap oleh kakak-kakak pembina.

Selesai hiking, siswa melanjutkan tantangan memasak nasi goreng. Malamnya dilanjutkan dengan pentas seni.  Di dalam pentas seni ini tampil trio kuwek-kuwek. Band yang berjaya di era 2011.

















Melatih Anak Merapikan Sepatu dan Sandal

Didalam menjaga kebersihan semua elemen harus diperhatikan. Sebuah rumah akan terlihat indah bila tampilan luarnya bagus, begitu pun juga dengan sekolah akan terlihat indah bila tampilan luarnya bagus. Salah satu elemen itu adalah kerapian sandal dan sepatu di raknya masing-masing.

Sandal dan sepatu adalah alas yang digunakan untuk kaki. Dimana dengan adanya sandal dan sepatu inilah kita bisa berjalan walau pun di tanah yang becek, kotor, berbatu-batu. Oleh sebab itu, untuk menjaga agar sepatu dan sandal tetap bisa dipakai hingga pada akhirnya, tentu harus ada peraturan yang mengikat anak-anak untuk menjaga sandal dan sepatu mereka dengan cara meletakkan di raknya masing-masing. Sehingga disamping aman, kerapian kelas akan tercermin dari susuanan rak sepatu dan sandal di depan kelas masing-masing.

Berikut tim wartawan Adzkia Post menjepret beberapa rak sepatu yang tersusun rapi di depan kelas-kelas. Hal ini bertujuan untuk memperlihatkan kepada semua orang bahwa inilah Adzkia. Bersih, Rapi, dan Indah dipandang mata.

Semua ini tidak akan bisa terwujud tanpa peran dari semua pihak. Mulai dari kepala sekolah, wakil kepala, Wali kelas, guru bidang studi, TU, anak-anak hingga CS. Penanaman karakter yang kuat ini semoga semakin tertancap ke dalam diri masing-masing sehingga terciptalah kebersihan dan keindahan.


PEMBAGIAN HADIAH LOMBA DALAM RANGKA PERINGATAN MAULID NABI

Ust Darman menyerahkan
hadiah pemenang lomba
membaca doa sesudah sholat
Setelah kegiatan upacara bendera paginya(4/2) panitia pelaksana kegiatan lomba dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 25 Januari 2013 lalu mengumumkan dan membagikan hadiah. Hadiah-hadiah ini dibagikan kepada peserta yang berhasil menjadi terbaik untuk setiap kategori lomba yang diadakan.

Untuk kelas 1, kategori yang diperlombakan adalah sholat fardhu berjama'ah dengan penanggung jawab Ustadz Zahirin dan Romizon, sedangkan dewan juri Ustadz Syafriyon dan Darman

Hadiah lomba hadist
Kelas 2 Lomba membaca hadist, penanggung jawab utamanya adalah Ustadz Ronika Putra dan Ustadz Adiyat Rusdi sedangkan dewan juri Ustadz Husni

Kelas 3 Lomba membaca do'a setelah sholat zhuhur,

Kelas 4 tahfizul qur'an dengan penanggung jawab utama Ustadz Qomaruddin dan Irhamna, sedangkan dewan jurinya adalah ustadzah Nengsi dan Al-Satri Andi (05-020-2103)
Hadiah lomba Tahfiz

Kepala Sekolah memberikan hadiah untuk pemenang lomba sholat fardhu jama'ah siswa kelas 1


Lomba Kelas Adiwiyata

Ustadz Aswandi, S.Sos.I Ketua Adiwiyata SDIT Adzkia 1 mengumumkan pemenang lomba kelas adiwiyata


























Selama sebulan penuh menunggu, akhirnya pengumuman juara kelas adiwiyata dilangsungkan di lapangan basket depan SMPIT Adzkia Padang. Kegiatan lomba kelas adiwiyata ini sekaligus menyambut penilaian verifikasi adiwiyata mulai dari tingkat kota, propinsi hingga nasional. SDIT Adzkia 1 bertekad menjadi sekolah adiwiyata nasional pada tahun 2013 ini. Untuk mencapai itu semua, segala persiapan sudah dipersiapkan.
Penyerahan sertifikat dari kepala
sekolah kepada Ustadzah Nengsi

Diantara sekian banyak persiapan itu salah satunya adalah, mengadakan lomba kelas adiwiyata, yaitu kelas terbersih mulai dari kerapian meja, kursi, sandal, sepatu, tersedianya bank sampah mini di dalam kelas.

Didalam aspek penilaian, ada tiga hal yang dinilai yaitu. 
1. Fisik, terjaganya kebersihan kursi, meja, dinding, papan tulis, dan lantai.
2. Administrasi, adanya bukti dan contoh arsip yang diperlihatkan kepada tim penilai
Penyerahan tabanas yang diterima
siswa
3. Karakter anak di dalam kelas yang senantiasa mencintai kebersihan.

Penilaian ini dilakukan oleh 10 juri, yang diambil dari pimpinan dan beberapa guru bidang studi yang bukan wali kelas.

Kelas-Kelas yang terpilih menjadi juara pada tahun 2013 ini sebagai berikut:
1. 1 Abwa' 3
2. 3 Hunain 3
3. 1 Abwa' 1
Semoga kelas-kelas ini menjadi inspirasi bagi kelas-kelas yang lain untuk berlomba-lomba menjadi yang terbaik di masa mendatang
Dispenser melalui perwakilan wali
kelas, Ustadzah Susi

Hasbi mengangkat trophy, kelas 1 Abwa' 3 berhasil meraih juara kelas adiwiyata tahun 2013, kelas ini berhak mendapat
penghargaan berupa, tabanas, trophy, uang pembinaan, piagam, dan dispenser





GURU KREATIF

GURU KREATIF Oleh : Husni S, Ag.  S enin   11 Rabi’ul Akhir 1441 H,   bertepatan dengan 9 Desember 2019, merupaka...