Sabtu, 06 September 2014

LATIHAN POLISI KECIL

Semakin dekatnya waktu lomba Polisi Kecil se-Sumatera Barat, siswa-siswi SDIT Adzkia yang ditunjuk sebagai perwakilan Polresta Padang melaksanakan latihan pun semakin intensif. Adapun sistem lomba tidak dipusatkan pada satu tempat seperti yang umum dilakukan dalam perlombaan apapun, maka ditunjuk tuan rumah pada satu tempat tertentu, tapi sistem lombanya lomba polcil kali ini tidak demikian, polcil akan tampil di lapangan Polres masing-masing kabupaten kota se-Sumatera, maka bapak Kapoldalah yang akan datang langsung ke polres-polres untuk menilai dengan hari yang berbeda-beda. Adapun giliran tampil polcil Padang dijadwalkan pada Rabu, 10 September 2014.

SDIT Adzkia ditunjuk mewakili Polresta Padang karena dianggap paling siap dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain yang ada di kota ini, pada tahun 2011 lalu Ustadz Aswandi selaku Pembina polcil SDIT Adzkia datang langsung ke polresta mengajukan proposal Mou kerjasama didalam pembinaan.

Dari 52 gerakan yang maka yang dilombakan hanya 15 saja. Dibawah pelatih professional dari bhayangkara meskipun latihan berat anak-anak dilatih dengan sangat enjoy, sehingga tidak terasa letih walaupun sudah terlalu sore pulang sekolah.

Di depan asrama SMPIT Adzkia yang berada persis di pinggiran sungai batang Kuranji adalah tempat yang sangat cocok untuk latihan, tempat latihan yang biasanya di lapangan basket setelah melihat kondisi teryata tidak kondusif, disamping banyak anak-anak lain yang lalu lalang, posisinya yang dekat dengan kantin membuat peserta polcil ini selalu jajan setiap waktu, sehingga cukup mengganggu konsentrasi mereka. Di Tepi sungai ini angin sepoi-sepoi membuat anak-anak semakin ceria. Sebanyak 21 anak yang tergabung dalam tim 1 mengikuti kegiatan ini dengan semangat 45, Kak Tarmizi dan kak Richard membina mereka secara bergantian.

Harapan semua pihak baik sekolah, orang tua, ataupun polres sendiri agar penampilan polcil ini pada Rabu nanti bisa membawa nama baik Kota Padang di tingkat Sumatera Barat.


Embun Penyejuk Hati

Jumat, 05 September 2014

KEGIATAN DHUHA BERSAMA

Pada kesempatan ini, pembaca diajak untuk melihat program unggulan lain yang diterapkan oleh SD Islam Terpadu Adzkia seperti kegiatan Dhuha bersama di masjid. Ini termasuk program rutin mingguan yang dilaksanakan setiap hari Jum’at pagi menjelang proses belajar mengajar di kelas. Adapun hari-hari biasa siswa-siswi melaksanakan di kelas  dengan diawasi oleh wali kelas masing-masing.

Dibawah pengawasan ustadz-ustadzah anak-anak memang diperhatikan mulai dari awal hingga akhir, dari takbir hingga salam. Ini penting, karena kesempurnaan sholat harus diawali dari usia dini, hingga ketika ada yang salah langsung diperbaiki. Ini adalah tanggung jawab berat yang harus diemban dengan baik.

Sholat dhuha memiliki keutamaan-keutamaan yang luar biasa, mau tahu keutamaan-keutamaannya?

Pertama, sholat dhuha 2 raka’at senilai 360 sedekah “setiap pagi setiap ruas anggota tubuh kalian wajib dikeluarkan shadaqahnya, setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, dan melarang berbuat munkar adalah shadaqah, semua itu dapat diganti dengan sholat dhuha 2 rakaat” (HR. Muslim) Ya Allah sungguh rugi penulis dan pembaca jika meninggalkannya satu kali saja.

Kedua, sholat dhuha 4 raka’at membawa kecukupan sepanjang hari, Allah Azza wajalla berfirman, “Wahai anak Adam janganlah engkau luput dari 4 raka’at diawal harimu, niscaya aku cukupkan untukmu disepanjang hari itu” (HR.Ahmad) Subhanaallah, bagi yang mengeluhnya sepanjang hari, cobalah kerjakan dhuha yang 4 raka’at ini, maka Allah akan mencukupkan untukmu rezeki pada hari itu, Allah mampu, karena tidak ada yang mustahil bagi Allah, jika sudah cukup, pastilah keluh kesah itu akan  hilang.

Ketiga, menjaga sholat Dhuha dicatat sebagai awwabin. Rasulullah Saw bersabda, “tidaklah menjaga sholat dhuha kecuali orang yang awwab (orang yang kembali ta’at) inilah sholat awwabin.

Masih mau meninggalkan dhuha? jika jawabannya ya, maka orang yang meninggalkan itu tidak berhak mendapatkan fasilitas-fasilitas yang disebutkan di atas tadi.

Disamping keutamaan mengerjakan sholatnya, Berdo’a pada waktu dhuha termasuk mustajab, karena diwaktu-waktu ini banyak manusia lengah mengingat Tuhannya. Kita tentu tahu, bahwa musibah sering datang dikala dhuha ini, seperti Tsunami Aceh, terjadi dikala Dhuha, gempa Yogyakarta juga sama. Mungkin ada yang bilang kebetulan, Hal itu merupakan sesuatu yang biasa, tetapi dalam kamus Allah tidak ada kata-kata kebetulan, karena semua kejadian di atas dunia ini sudah tercatat di Lauhul Mahfudz.

Maka selagi nafas masih berhembus, jangan pernah sia-siakan untuk menunaikan ibadah sunnat yang satu ini.

Harapan kita semua, semoga anak-anak yang yang sudah dididik sekarang bisa dipetik hasilnya 10 atau 15 tahun nanti, kita akan terkagum-kagum dengan mengatakan “Dahsyat!” (Rin_zahi)


Embun Penyejuk Hati

Kamis, 04 September 2014

KEGIATAN POLISI KECIL

Polisi kecil sedang mengatur lalu lintas dalam
Komplek Yayasan Adzkia
Sejak mula dibentuk pada tahun 2012 lalu, polisi kecil yang merupakan ide ketua Adiwiyata SDIT Adzkia bersama waka kesiswaan saat itu serta mendapat dukungan penuh oleh kepala sekolah mulai menampakkan hasil. Keberadaan polisi kecil ini sangat dibutuhkan untuk membantu sekolah didalam menegak disiplin warga sekolah.

Pada waktu itu, polisi kecil diseleksi dari ratusan anak yang mendaftar, adapun syarat-syaratnya adalah sudah minimal kelas 3 dan maksimal kelas 5, untuk memilih calon polisi ini dimulai dari tes kompetensi akademik, kepribadian, dan sikap anak yang baik menurut guru, orang tua dan teman-teman. Bahkan calon polisi yang sudah lulus pun diberi kesempatan selama 3 bulan untuk menunjukkan sikap sungguh-sungguhnya mengemban amanah yang diberikan.

Hanifah Akmal, salah seorang polisi kecil menuturkan, jumlah peserta polisi kecil di SD Adzkia ini ada 30 siswa. Polisi ini mendapat binaan rutin setiap bulan baik dari Polresta Padang, Saka Bhayangkara, dan Polsek Kuranji. Lebih lanjut Hanifah mengatakan, menjelang lomba polisi kecil pada tanggal 16 September 2014 nanti, latihan-latihan kepolisian semakin diintensifkan, bahkan menjadi 4 kali dalam seminggu, adapun waktu-waktunya Selasa, Rabu, Kamis, dan Sabtu, pada hari-hari sekolah latihan dimulai setelah ashar sekitar pukul 16.00 Wib hingga menjelang maghrib, sedangkan Sabtu, dimana siswa libur sekolah maka latihannya dimulai pada pagi hari sekitar jam 08.00-10.00 Wib.

Didalam melaksanakan tugas, penanggung jawab polisi kecil yang dalam hal ini langsung waka kesiswaan sudah menyusun jadwal-jadwal piketnya. Di jalanan dalam komplek Yayasan Adzkia, sudah ditunjuk beberapa orang diantara mereka, mereka mengatur lalu lintas dengan dibantu oleh Satpam Yayasan Adzkia serta diawasi langsung oleh Pembina mereka. Di masjid mengatur teman-teman mereka sholat serta menindak mereka yang tidak tertib atau ribut selama berada di dalam masjid, kemudian di lapangan saat upacara atau pun apel pagi, peran serta mereka sangat dibutuhkan dalam merapikan teman-temannya dalam baris berbaris, dan yang tidak kalah pentingnya adalah, dengan terbentuknya polisi kecil ini, sangat membantu program adiwiyata yang sudah dicetus pada tahun 2011 lalu.

Melalui program polisi kecil ini, sekolah mendukung penuh terhadap minat dan bakat anak dari dini, boleh jadi menjadi polisi dimasa depannya adalah cita-cita mereka, maka mereka sudah memulai pengalaman itu dimasa kecilnya. Mudah-mudahan ini adalah jembatan yang memuluskan mereka untuk menggapai cita-cita itu. (Rin_zahi)


Embun Penyejuk Hati

Rabu, 03 September 2014

MURAJA’AH 40 HADIST RASULULLAH

Setiap pagi masing-masing kelas mempunyai pembiasaan tersendiri di kelas menjelang pembelajaran dilaksanakan. Kelas I sesudah berdo’a melanjutkan dengan mengulang-ngulang do’a-do’a ringan harian, kelas II mengulang-ngulang hadist 40 Rasulullah SAW yang berbeda-beda setiap harinya, Kelas membaca hafalan do’a sesudah sholat, kelas 4 almatsurat pagi, kelas 5 bacaan sholat jenazah, dan kelas 6 do’a sholat jenazah. Begitulah kegiatan rutin setiap pagi yang dilaksanakan oleh anak-anak di SD Islam Terpadu Adzkia Padang.

Pembiasaan ini tidak terlepas dari upaya pendahulu atau pendiri lembaga pendidikan ini yang disebut dengan assabiqunal awwalun dalam mengusung misi dakwah. Karena rutinnya pembiasaan ini membuat anak-anak bisa secara otomatis hafal dengan sendirinya tanpa dipaksa. Sebenarnya lebih baik sedikit demi sedikit yang rutin dibandingkan banyak tapi hanya dilakukan sekali dan tidak pernah diulang-ulang lagi. Untuk membiasakan hal yang belum biasa membutuhkan waktu, tenaga, upaya, dan usaha yang sungguh-sungguh.

Siswa-siswi kelas II Bashrah 3 membaca hadist dari buku PIB
mereka masing-masing
Kelas II pembiasaan pagi yang dilaksanakan adalah membaca hadist Rasulullah yang 40, untuk memudahkan penghafalan dan menghemat waktu pagi yang singkat, maka jumlah yang 40 dibagi menjadi 2 semester, untuk semester I sebanyak 20, dan semester II juga 20.

Jika dirinci selama semester I ini anak-anak di kelas II membaca 4 hadist setiap hari jika dikalikan 5 hari maka anak-anak sudah mengulang-ngulang sebanyak 20 hadist. Dengan cara ini anak-anak memang lebih mudah menangkap. Ketika ditagih pada akhir tema, semua anak bisa membacanya dengan baik.

Hadist 40 Rasulullah mengandung arti dan makna yang bagus, di dalamnya mengandung akhlak kepada Khalik dan makhluk, tentang keutamaan orang-orang yang membaca Al-Qur’an Aqidah dan tauhid, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Hadist adalah salah satu pedoman dari 2 pusaka hidup yang diwariskan oleh Rasulullah, seperti dalam sabdanya; Telah aku tinggalkan dua perkara kepadamu yang selamanya kamu tidak akan tersesat untuk selama-lamanya yaitu, Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah.

Intinya adalah pengamalan dari hadist yang sudah dihafal, tidak hanya dilisan tapi juga dalam perbuatan. Ini juga merupakan harapan dari orang tua wali murid yang sudah mempercayakan anaknya di SDIT ini tidak hanya menjadi cerdas lahiriyah tapi juga cerdas secara ruhiyah. Seimbang dunia dan akhiratnya.


Embun Penyejuk Hati

Selasa, 02 September 2014

PEMBIASAAN PAGI

 Adzkia sebagai Full day school banyak memiliki program-program unggulan untuk mendidikan karakter warga sekolah, mulai dari siswa, tenaga pendidik, tenaga non kependidikan, dan orang tua walimurid, mau tidak mau, bisa tidak bisa mereka diharuskan mengikuti aturan yang berlaku di sekolah ini.

Diantara sekian banyak program itu adalah pembiasaan di pagi hari, dibawah koordinasi waka kesiswaan dan penanggung jawab adiwiyata ada beberapa jenis pembiasaan yang sudah diterapkan di pagi hari sebelum siswa melaksanakan aktifitas pembelajaran, seperti operasi semut lima menit di lapangan untuk memastikan lingkungan sekitar sekolah terbebas dari sampah baik organik maupun an organik, selanjutnya senam pagi di lapangan basket belakang sekolah dengan instruktur dari siswi kelas tinggi, senam ini berguna untuk memberi kebugaran untuk tubuh sehingga belajar menjadi semangat dan bergairah.

Di kelas, pembiasaan yang diprogramkan  do’a, muraja’ah hafalan surah, hadist, dan al-matsurat. Karena sering diulang-ulang setiap hari sehingga anak-anak secara otomatis hafal dengan sendirinya, seperti hafalan hadist untuk anak-anak kelas II, saat diakhir tema pembelajaran mereka dengan lancar menyetorkan hafalannya itu kepada gurunya masing-masing untuk pengambilan nilai. Benar kata pepatah, pasa jalan dek batampuah lanca kaji dek baulang, ini mengisyaratkan bahwa segala sesuatu apabila dikerjakan dengan rutin maka ia akan menjadi suatu kebutuhan, sebaliknya bila yang baik tidak dibiasakan maka ia akan menjadi beban.

Pembiasaan ini harus dipertahankan, karena ini merupakan ciri khasnya SD Islam Terpadu Adzkia. Segala sesuatu yang baik-baik diharapkan melekat pada diri anak sehingga mereka tidak lagi merasa terbebani dikala mereka diminta untuk mengerjakan itu, bahkan pada tingkat tidak lagi disuruh dan diawasi tetapi sudah mengerjakan dengan kesadaran sendiri. Atau yang sering disebut dengan ikhlas

Pengakuan dari salah seorang mantan orang tua wali murid yang anaknya melanjutkan sekolah di kota lain, pada malam hari handphone-nya bergetar menandakan SMS Masuk, ia membaca, di layar HP tertera, “Aslm, Papa ayo bangun dan sujud kepada Allah!” Usai membaca, ia tak kuasa membendung air mata yang merembes membasahi pipi, harunya sangat dalam.

Jika ingin memetik hasil, maka mulailah menanam dari sekarang. Siapa yang menanam, maka ia berhak menunggu panen. Menanam bukan berarti meninggalkan begitu saja, tetapi ikut serta mengontrol, belajarlah kepada petani padi, mulai menanam, mengairi, setelah tumbuh dan berbuah,  ia waspadai ancaman hama wereng dan tikus, lalu ancaman burung-burung pipit setelah padi menguning, setelah dituai lalu dijemur, lalu diproses hingga menjadi beras. Petani itu bergerak mengawasi mulai menanam hingga panen.

Pembiasaan adalah penanaman karakter yang baik kepada anak, agar senantiasa melakukan kebaikan demi kebaikan baik dari lisan dan perbuatannya.


Embun Penyejuk Hati

Senin, 01 September 2014

RAMADHAN AWARD TAHUN 2014/ 2015

Pagi Senin (1/9) Ustadz Ronika mengumumkan nama anak-anak peraih Ramadhan Award di lapangan basket belakang sekolah. Ramadhan award ini diberikan kepada siswa-siswi yang telah melaksanakan amalan yaumiyahnya dengan maksimal dengan dibuktikan lembaran amalan yang sudah diberikan diawal-awal ramadhan. Dalam lembaran itu berisi catatan sholat fardhu lima waktu ditambah sholat sunnat dhuha, qiyamullail, serta puasa dan infaq selama sebulan. Untuk pengisian lembaran amalan yaumiyah tersebut merupakan kerjasama antara pihak sekolah (wali kelas) dan orang tua walimurid di rumah, adapun bagian wali kelas dalam mengisi lembaran amalan yaumiyah seperti sholat fardhu sholat sunnat dhuha dan fardhu zhuhur, karena anak-anak sedang berada di lokasi sekolah, maka tanggung jawab ibadah anak diserahkan ke pihak sekolah, sedangkan ibadah yang lain dikerjakan di rumah, artinya yang bertanggung jawab penuh pengontrolan ibadah anak adalah orang tuanya.

Pemberian ramadhan award ini agak molor dari yang dijadwalkan, hal ini diakui sendiri oleh Wakasis SDIT Adzkia 1 Madinah, “Terlambatnya pemberian ramadhan award ini disebabkan oleh beberapa faktor, tidak perlulah disebutkan faktor-faktornya itu.”
Siswa yang mendapatkan ramadhan award masing-masing kelas ada empat orang, akan tetapi menurut data dari 18 kelas ada 8 kelas yang belum bisa diserahkan penghargaannya sekarang. Penyerahannya dilain waktu. Berikut adalah nama anak-anak yang berhasil meraih ramadhan award tahun ini.
Kelas I Abwa’ 1, Rizki Mubarak, Rayfa, Mina, dan Hanifa
Kelas I Abwa’ 2 Fikri Izzatul Khairi, Muhammad Faiz, Zhafira Wafda, dan Nathania Diandra
Kelas II Bashrah 1, M Al-Hakim, M Prima Abdillah, Maharani Advi Fathiha, Fadhilah
Kelas II Bashrah 2, M Vebian Hawari, M Rafif Aqila, Khansa Azzahra, Ghania Aqila, Ghaitsa, Arif
Kelas II Bashrah 3, Fahim, Abiem, Amanda, dan Nadia Halima Ramadhani
Kelas III Hunain 1, Hasbi Wal Muhtadi, Yavie, Tsabita, Qonita
Kelas IV Khandaq 2, Abrar Rezky, Ibnu Rafif, Syifa H, AAliya Azra, Nayla Haura
Kelas IV Khandaq 3, Aulia Anwar, M Roozan, Putri Felisha, Keyfa Nayara Nayla Haura
Kelas V Raudhah 1, Hafiz Dika, M Ridho Al-Firdausy, Hanifa Akmal, Fauzana Syamila
Kelas VI Quba 1, Raihan M Dzaky, Khalid Abdurrahman, Husna Afiqah Y, Nadiya Mirsya Ali
Nama-nama yang tercantum berhak mendapatkan piagam dan pin penghargaan dari sekolah. Harapan dengan diberikan ramadhan award ini supaya anak-anak terpacu untuk bisa melakukan ibadah  kepada Allah dengan kualitas dan kuantitas yang meningkat.

Selamat bagi yang menang ya!


GURU KREATIF

GURU KREATIF Oleh : Husni S, Ag.  S enin   11 Rabi’ul Akhir 1441 H,   bertepatan dengan 9 Desember 2019, merupaka...