Jumat, 22 Februari 2013

PELAKSANA TUGAS PSB TP 2013/ 2014

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA PSB 2013/ 2013
HARI DAN TUGAS
NO Bidang Kegiatan Sabtu, 23 Feb 2013 Ahad, 24 Feb 2013  
1 Tim Wawancara Syafriyon, S.Ag Darman, S.Pd  
    Ir. H. Muryanita Isniasih, S.Pd   
    Yetti Marni, S.Pd Nurmaini, S.Pd  
    Darman, S.Pd.I Syafriyon, S.Ag  
2 Tim Pendampingan Anak Asril Yusuf, S.PdI Hafizul, S.TP  
    Neli Susanti,S.Th.I Jafatri, S. Pd  
    Afrida Neli, S.Th.I Ranni Yulia Astuti  
    Nurdanela,SS Risa Yusefa, A.Ma  
    Yeni Afrianti,  Nurvatlianti,   
         
4 Publikasi dan Dokumentasi Syaiful Bahri, A.Md Aswandi, S.Sos.I  
         
5 Tim Tamu Yeli, S.Pd Syukri Hamdi,S.Pd  
    Husni, S.Ag Ir. Netti Rusli  
    Nova Susanti, SE Riza Surya Nengsi  
    Septia Dila Restu, S.Pd    
         
6 Pendamping Orang Tua Adiyat Rusdi, SP Nofrizal, S.Pd.I  
    Fauzan Azmi,S.ThI Endang Yusnita, SP  
    Aflihani, S.Pd Zumarni, S.Si  
    Gusvira Yeni Zainal, S.Pd  
         
7 Konsumsi Widia Febrieni, S.Si Hendra Utama, S.Pd  
    Utami Maya Pribadi, SP Nofri  Hardian, MA  
    Nurhamsiasma, S.Pd Rika Yulia  
    Fitriani,SS Sri Wahyuniarti, AP  
    Sarnila Novi Primawati, S.IP  
    Nurul Chotimah    
8 Psikolog Dewi Fitriani, M.Psi *
Tim Psikotes
Dewi Fitriani, M.Psi *
Tim Psikotes
 
         
9 Tim Psikotes/Klasikal Fifi Armali, S.PT * Yevi Nurita, SP  
    Rina Elpida, S.Pd Neli Afrita, S. HI  
    Masnita, S.Pd Masniwati,S.Sos.I  
    Sri Linda MS, S.Si Defitrayeni,S.Hum  
    Martaleni, S.Pd Sisliani Chaniago, S. Pd  
    Mega Susanti, SE Susi, S.Psi  
    Gusri Novayanti, SE Yulia Nengsih, S  
    Juliati, S.IQ    
    Mariance, S.Si    
         
10 Tim Al-Qur’an Irhamna, Lc, S.Pd.I Qomaruddin, S.IQ  
    Yuli Etra Fauzil Azmi, ST  
    Musrida Nengsi, S.Ag Al Satri Andi, S.Th.I  
       
11 Presenter 1.Riki Yarman,S.PdI * 3. Ronika Putra, S.Pd.I  
    2.Deli Masmeri, S.Th.I 4. Ade Chandra, S.Sos.I  
         
12 Parkir / keamanan Mayefredi, S.Ag Kasmadi  
13 Perlengkapan Ismet, S.Th.I Zulmardi, S. Pi  
    Novi Rosiyanti, S.Pd Ismail, SE  
    Citra Akrima Rezvi, S.Pd Jamaris  
    Suryani Yarnelis  
    Devriadi Gusrizal  
         
14 Sekretariat Romizon, S.Pd.I Ivo Sectivo, S.Kom  
    Zahirin,SS Adiyat Rusdi, SP  
Padang, 01 Februari 2013
Panitia Pelaksana
Romizon,S.Pd.I Zahirin,SS
Ketua Sekretaris

Kamis, 21 Februari 2013

Kepala Sekolah Menginstruksikan Untuk Membuatkan Karya Dari Barang-Barang Bekas


Kamis (21/2) Kepala Sekolah SDIT Adzkia Padang, menginstruksikan kepada seluruh siswa agar berlomba-lomba membuat karya dari sampah. Sampah-sampah an organik yang dibuang itu dapat dimanfaatkan lagi dalam bentuk baru yaitu sebuah karya yang bernilai ekonomi.

Hal ini berkaitan dengan hari sampah nasional yang jatuh tepat pada hari ini, Lima tahun lalu, tepatnya 21 Februari 2005 pada dini hari, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Leuwigajah longsor dan mengubur 143 orang tewas seketika. Sekitar 137 rumah di Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung dan dua rumah di Desa Leuwigajah, Cimahi, Provinsi Jawa Barat juga tertimbun longsoran sampah dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Selain itu, ribuan ton kubik sampah juga mengubur kebun dan lahan pertanian milik warga Kampung Pojok, Cimahi Selatan Tragedi ini kemudian dicanangkan sebagai Hari Sampah Nasional. Tentu, ini dimaksudkan agar semua pihak peduli dengan masalah pengelolaan sampah ini. Lebih jauh lagi, sudah saatnya TPA dikelola secara benar.
Tahukah kawan bahwa sekitar 90% tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di Indonesia dinilai belum memenuhi syarat. Hal ini didukung oleh pernyataan Asisten Deputi Unsur Pengendalian Pencemaran Limbah Domestik Kementrian Lingkungan Hidup,Tri Bangun L. Soni mengatakan bahwa tempat pembuangan sampah di 26 kota besar termasuk metropolitan rawan longsor. Kondisi tersebut menempatkan Negara Indonesia tercinta ini sebagai negara tertinggi angka kematian penduduknya akibat sampah. Total rata-rata sampah nasional mencapai 200 ribu ton per hari dan dari angka tersebut kota Jabodetabek merupakan kota penyumbang sampah terbesar yaitu sekitar 25.000 ton per hari.
Bayangkan kawan bagaimana dengan sebulan kalau sampah ini menumpuk dan tidak ada penanganannya secara terpadu dan tersistem. Pertambahan penduduk dapat menyebabkan bertambahnya volume sampah. Hal ini dipengaruhi juga oleh pola konsumsi masyarakat dan paradigma masyarakat yang masih menganggap sampah sebagai sesuatu yang harus dibuang atau disingkirkan.
Di sisi lain pengelolaan sampah hanya dilakukan sebagai sesuatu yang pengelolaannya bersifat rutin yaitu hanya dengan cara memindahkan, membuang, dan memusnahkan sampah. Pada akhirnya hal ini berdampak pada semakin langkanya tempat untuk membuang sampah dan produksi sampah yang semakin banyak mencapai ribuan m3 per hari. Masalah ini bias menimbulkan masalah lagi yaitu dapat menyebabkan munculnya TPA/TPS illegal dalam arti membuang sampah di lahan kosong atau di sungai-sungai. Fenomena ini yang akhirnya pada tahun 2009 dan 2010 kota Jakarta sebagai Ibukota Negara mengalami musibah banjir dikarenakan banyak terdapat sampah-sampah di sungai maupun saluran pembuangan yang tidak dapat bekerja dengan baik tersumbat dan air akan meluap.
Lingkungan hidup saat ini menunjukan gejala yang makin memprihatinkan, mulai dari pencemaran air sungai baik yang disebabkan pembuangan limbah pabrik maupun limbah domestik, pencemaran udara yang disebabkan karena pembuangan gas emisi baik dari pabrik maupun kendaraan bermotor, hingga masalah krisis air bersih yang makin mengancam di masa yang akan datang. Salah satu persoalan lingkungan yang belum menunjukkan perbaikan yang berarti adalah masalah Gerakan mengurangi sampah
Untuk itu maka dalam rangka mengurangi “beban” pemerintah kota dalam mengurusi masalah sampah maka kita harus bersikap lebih “bijak”, yakni mengurangi “nyampah”. Gerakan mengurangi sampah tersebut dilakukan mulai dari hulu (industri) hingga hilir (konsumen/masyarakat). Di tingkat industri pengurangan sampah dilakukan mulai dari merancang kemasan produk, penantuan bahan kemasan produk, hingga bertanggung jawab terhadap kemasan produk yang berada di tingkat konsumen. Di tingkat konsumen atau masyarakat pengurangan sampah dapat dilakukan dengan merubah berbagai kebiasaan yang menyebabkan timbulnya sampah, misalnya dalam berbelanja ke pasar atau ke supermarket maka bawalah kantong dari rumah yang dapat digunakan khusus berbelanja jadi tidak menggunakan kantong kresek, janganlah membuang produk yang masih bisa digunakan tapi sumbangkan ke orang lain yang mungkin membutuhkan.
Jadikan sampah sebagai berkah
Dalam rangka upaya mengurangi sampah maka kita harus merubah mindset kita dari cara pandang sampah hanya sebagai waste yang harus dibuang menjadi sumber daya yang dapat dimanfaatkan dan bahkan bernilai ekonomi. Kita semua juga mungkin sudah tahu banyak para pelaku sector informal yang melakukan usaha dengan berbahan sampah tersebut sehingga bagi mereka sampah bukan masalah tapi berkah.
Mengawali upaya agar sampah di rumah tangga menjadi berkah (bukan masalah)  maka langkah harus dilakukan adalah memilah sampah. Pemilahan dilakukan minimal memisahkan sampah organik/mudah busuk/dapat dikomposkan dan sampah non organik/tidak mudah busuk/tidak dapat dikomposkan, atau pemilahan dilakukan sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan kita selanjutnya. Berikut ini adalah contoh pemilahan sampah di rumah tangga dan tindakan selanjutnya yang perlu dilakukan untuk mengurangi sampah :
Bila pemilahan tersebut sudah dilakukan maka hampir sebagian besar sampah sebenarnya masih dapat dimanfaatkan baik oleh si penghasil sampah itu sendiri maupun oleh orang lain.
Gerakan “Bank Sampah” di Masyarakat
Bank Sampah adalah sebuah kreasi inovatif yang dilakukan masyarakat dalam memanfaatkan nilai ekonomi yang terkandung dalam sampah, dan secara tidak langsung dapat mengurangi sampah yang dibuang. Seperti halnya bank lainnya yang kita kenal, bank sampah ini ada manajemen pengelolanya, ada nasabahnya dan ada pencatatan pembukuannya. Apabila dalam bank yang biasa kita kenal yang disetorkan nasabah adalah uang maka dalam Bank Sampah yang disetorkan “nasabah”nya adalah sampah yang dipandang bernilai ekonomis. Kemudian pengelola Bank Sampah harus melakukan upaya kreatif dan inovatif agar sampah-sampah yang dihimpun dari “nasabah” dapat menjadi uang. Oleh karena itu, pengelola Bank Sampah tersebut harus merupakan orang-orang yang kreatif dan inovatif serta memiliki jiwa kewirausahaan.
Bank Sampah ini bisa dikembangkan dalam skala RW, Kelurahan,  komunitas sekolah, atau disesuaikan dengan kemampuan pengelola itu sendiri. Program Bank Sampah ini telah banyak dikembangkan baik oleh komunitas warga maupun sekolah di luar, seperti Jakarta, Surabaya dan Bali. Salah satu RW di Kelurahan Cipinang Melayu Jakarta Timur misalnya warganya telah memiliki Bank Sampah dan setiap warga berperan aktif baik sebagai “nasabah” maupun sebagai pengelolanya.
Kesimpulan
Dilihat dari karakteristik fisik-kimia nya, sampah memang bisa jadi masalah lingkungan bila tidak ditangani dengan baik apalagi bila sudah terakumulasi dalam skala kota. Namun demikian sampah bisa menjadi berkah bila “beraliansi” dengan tangan-tangan kreatif dan inovatif. Untuk itu maka dalam rangka mengurangi sampah yang akhir-akhir ini menjadi ancaman setiap kota khususnya Kota Bandung, maka perlu dilakukan sebanyak-banyaknya “aliansi” sampah dengan masyarakat. Dengan tangan-tangan kreatif dan pemikiran-pemikiran inovatif ternyata sampah yang selama ini sering dianggap masalah, bagi mereka justru menjadi berkah. Untuk itu tidak berlebihan kiranya apabila mereka saat ini memiliki motto : “Lebih Baik Hidup dari Sampah dari Pada Hidup Menjadi Sampah”.
Sebelumnya masing-masing kelas juga sudah membuatkan karya, dipajang di kelas masing-masing. Karya-karya ini juga dipajang di kaca etalase sekolah agar dapat dilihat oleh orang-orang

Rabu, 20 Februari 2013

Aksi Bersih SDIT Adzkia 1 Padang






Hujan baru saja reda, tinggal dinginnya hawa bertemankan tetes-tetes air yang jatuh dari dedaunan hijau yang menghampar di lingkungan sekolah SDIT Adzkia 1. Siswa kelas 1 hingga 5 melakukan kegiatan aksi bersih, membersih taman kelas masing-masing. Ini merupakan kegiatan rutin. Sebenarnya pada hari Kamis (20/2) ini kelas 4 dan 5 kegiatan senam pagi, tapi karena lapangan basah, kegiatan senam ini dialihkan ke aksi bersih di taman kelas masing-masing.



ini, didukung kerjasama antara, kepala sekolah, wakil, wali kelas dan seluruh siswa. Semuanya saling mendukung untuk membentuk karakter warga sekolah yang senantiasa bersih.

Siswa-siswa pun senang dengan kegiatan positif ini. Karena disini mereka diuji kekompakannya. Kelas mana yang kompak, maka kelas itu juga yang akan mengharumkan nama kelasnya. Ustadz ustadzah wali kelasnya juga demikian, dianjurkan untuk memberikan teladan, memberikan contoh sebelum memberikan perintah serta mampu memotivasi siswa itu sendiri.

Lagi, Siswa Tertusuk Paku!

Sholeh, di rumah Bidan Chairani, mengobati cedera kaki yang tertusuk paku (19/2)
Rabu (19/2) menjelang sholat Ashar, Sholeh, siswa kelas 4 Khandaq 1 mengalami cidera, kakinya tertusuk paku di dekat kolam ikan. Dari bekas tusukan itu, mengeluarkan darah yang cukup banyak. Di kantor sudah ribut-ribut, anak-anak berjubel memenuhi kantor, mereka berebut untuk melihat Sholeh yang terbaring telungkup di atas kursi panjang kantor kepala sekolah.

Ustadz Zahirin, selaku wakasis tanggap menyikapi kejadian ini, bersama Ustadz Fauzan, wali kelas 3 Hunain 2 langsung membawa sholeh ke bidan terdekat, Bidan Chairani. Di tempat bidan Sholeh diberikan suntik anti tetanus dan diberikan obat.

Kejadian ini sudah untuk yang kesekian kali. Ini bukan berarti ustadz atau ustadzah tidak mengingatkan, ini selalu diingatkan kepada siswa, setiap akan istirahat melalui pengeras suara juga disampaikan agar siswa selalu memakai alas kaki.

Terkait pembangunan yang masih berlangsung di Adzkia ini. Salah satunya adalah di dekat kolam ikan, yang paku-pakunya menancap banyak, prosedur keamanannya tidak ada sama sekali. Jadi kita juga tidak bisa menyalahkan anak.

Untuk prosedur keamanan selama Adzkia membangun ini, sudah berulang kali disampaikan oleh pihak sekolah kepada penanggung jawab pembangunan Yayasan Adzkia, namun usulan ini hanya tinggal usulan saja.

Evaluasi Taman Kelas

Ketua Adiwiyata SDIT Adzkia 1 Padang memaparkan evaluasi taman kelas siswa yang sudah berjalan 1 bulan ini
Selasa (18/2) lalu setelah ashar berjama'ah, Ustadz Aswandi, Ketua adiwiyata SDIT Adzkia Padang 1 memberikan evaluasi tentang taman kelas. Ada beberapa poin yang sepertinya sepele namun cukup memberikan dampak atau pengaruh terhadap program adiwiyata yang dirintis oleh sekolah ini mulai dari tahun lalu.

"Tanaman-tanaman apotik kelas 3 Hunain 1 itu sudah bagus, sudah diberikan plang nama, namun sekarang yang tinggal hanya plang nama saja. Sedangkan tanamannya raib entah kemana" Ujar Ustadz Aswandi. "Oleh sebab itu, ustadz menghimbau kepada anak-anak ustadz semua, untuk menyiapkan tanaman apotik hidup itu agar jangan mengambil milik kelas lain, bawalah dari rumah. Atau jangan pernah pula memindahkan bunga-bunga yang ada di kelas-kelas atau di depan gedung sekolah untuk melengkapi taman kelas masing-masing."

Dia juga menggambarkan, bahwa dengan hadirnya sekolah adiwiyata ini, kita sangat merasakan manfaatnya, lingkungan menjadi bersih, indah, rapi dan nyaman untuk dihuni.

Untuk apa sebenarnya program adiwiyata ini hadir? Apa manfaatnya bagi kita? menurut http://tik-david.blogspot.com/2011/03/manfaat-program-adiwiyata.html Manfaat Dari Program Adiwiyata adalah
1. Merubah perilaku warga sekolah untuk melakukan budaya pelestarian lingkungan.
2. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah.
3. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan sumber daya dan energi.
4. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
5. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
6. Dapat menghindari berbagai Resiko Dampak Lingkungan di wilayah sekolah.
7. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik, dan benar. 
8. Mendapat penghargaan sekolah Adiwiyata Tingkat Kota Surabaya, Propinsi Jawa Timur dan Tingkat Nasional



Tujuan Program Adiwiyata ini dimaksudkan untuk menciptakan kondisi sekolah yang baik untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran bagi warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya menyelamatkan lingkungan hidup dan pembangunan yang berkelanjutan.

Adapun tujuan utama adalah mewujutkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Adapun keuntungan yang diperoleh adalah :
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber daya melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kualitas kondisi pembelajaran yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Dapat meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai – nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. menciptakan sekolah yang bisa menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran betapa pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat ikut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan.

Senin, 18 Februari 2013

MENGIKUTI LOMBA MELUKIS LINGKUNGAN DI SMAN 3 PADANG

Cut Suhaila Rizkina dan Luthfiah Khairunnisa perwakilan dari SDIT Adzkia. Dari 6 orang yang diutus hanya 2 orang
siswa yang datang


Sabtu (15/2) lalu  SDIT Adzkia mengutus beberapa orang siswa untuk mengikuti lomba melukis dengan tema lingkungan di SMAN 3 Padang, SMA 3 Padang atau yang sering disebut Smantri ini membagi even ini menjadi 2 macam lomba, yaitu cipta mars adiwiyata untuk tingkat SMA dan lomba melukis peduli lingkungan  untuk SD.

Di SMA 3  Padang ini, nuansa adiwiyatanya terasa sekali, terbukti dari bersih, indah, rapi, dan nyamanya suasana di sini. Maka sangat pantaslah sekolah ini  untuk bisa meraih sekolah adiwiyata tingkat nasional bersama-sama sekolah lain yang juga berjuang untuk mendapatkan adiwiyata tingkat nasional.

Didalam undangan tidak dicantumkan jam berapa acara dimulai, namun siswa utusan SDIT Adzkia sudah berada di sana pagi-pagi, sehingga agak lama menunggu, karena ceremonial pembukaannya lama sehingga memakan waktu dan cukup membosankan buat anak.

Di SMA 3 ini juga Gubernur pernah bersekolah. Sebagai alumni terbaik, fotonya dipampang besar-besar di sekolah mereka. Ini menunjukkan disamping sekolah adiwiyata, sekolah ini juga terbukti mampu menghasilkan lulusan-lulusan berkulitas.

GURU KREATIF

GURU KREATIF Oleh : Husni S, Ag.  S enin   11 Rabi’ul Akhir 1441 H,   bertepatan dengan 9 Desember 2019, merupaka...