Sabtu, 02 Maret 2013

Yayasan Adzkia Dikunjungi Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta

Selasa, 20 Maret 2012 - 11:59:01 WIB



TARATAK PANEH, PADANG, SO--Yayasan Adzkia Sumatera Barat (YASB) telah dikunjungi oleh Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta pada 19 Maret 2012. Yayasan Adzkia Sumatera Barat selaku tuan rumah menyambut dengan baik kedatangan utusan dari Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta. Utusan yang mewakili Yayasan Mesjid Al-Ikhlas adalah, pimpinan TK, pimpinan SD dan pimpinan SMP Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta.



Kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas dihadiri oleh beberapa pengurus Yayasan Adzkia Sumatera Barat, diantaranya adalah Ketua Yayasan Adzkia Sumatera Barat yaitu Bapak Drs. H. Muhardanus dan dipandu oleh Kabag Humas Yayasan Adzkia Sumatera Barat. Selain itu hadir juga kepala TK, kepala SD dan kepala SMP Adzkia Sumatera Barat.

Yayasan Mesjid Al-Ikhlas Jakarta datang mengunjungi Yayasan Adzkia Sumatera Barat bertujuan untuk menjalin hubungan silaturrahim dan mempererat ukhwuah (persaudaraan) antara Yayasan Adzkia Sumatera Barat dan Yayasan Mesjid Al-Ikhklas Jakarta. 

Selain itu, ada beberapa tujuan kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas ke Yayasan Adzkia. Diantaranya adalah kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas bertujuan untuk melihat pola pendidikan dan pola pembinaan karakter di Yayasan Adzkia Sumatera Barat. 

Dalam hal ini, Yayasan Mesjid Al-Ikhlas melihat dan mempelajari bagaimana pola pembangunan karakter di Yayasan Adzkia dan membandingkannya dengan pola yang ada di Yayasan Mesjid Al-Ikhlas, dengan tujuan untuk kemajuan bersama. 

Kunjungan Yayasan Mesjid Al-Ikhlas juga bertujuan untuk observasi kegiatan belajar mengajar di Yayasan Adzkia Sumatera Barat. Sehingga Yayasan Mesjid Al-Ikhlas bias mengetahui bagaimana system pengajaran di Yayasan Adzkia dan bias mempelajarinya. Dalam kunjungan tersebut, Yayasan Mesjid Al-Ikhlas juga ingin mengetahui bagaimana pola pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) di Yayasan Adzkia.

Dengan adanya kunjungan Yayasan Mesjid Al-ikhlas ke Yayasan Adzkia maka diharapkan akan adanya tindak lanjut dalam hal kerjasama antara kedua lembaga dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan masing-masing lembaga. 
- See more at: http://www.sumbaronline.com/berita-9386-yayasan-adzkia-dikunjungi-yayasan-mesjid-alikhlas-jakarta.html#sthash.Szizy8wT.dpuf

Catatlah karena itu perintah Allah



 Oleh : Syaiful Bahri

Dalam dunia ekonomi perihal catat mencatat ini merupakan salah satu cabang dari ilmu ekonomi yaitu ilmu akuntansi. Banyak yang beranggapan dan juga banyak teori akuntansi yang dianggap berasal dari ideolagi kapitalis atau disebut dengan “accounting based capitalist ideology”, dari abad pertengahan sampai dengan sekarang teori inilah yang masih dipergunakan orang.
Sebagaimana pengertian akuntasi konvensional menurut Accounting Principle Board (APB) Statemen no. 4 (Belkaoui, 1985) adalah sebagai berikut : “Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar memilih diantara beberapa alternatif.”
Seluruh tujuan pencatatan dalam akuntansi bertujuan untuk memberikan kejelasan pada setiap transaksi keuangan yang dilakukan pada periode tertentu, yang tujuan akhirnya adalah untuk memudahkan pemakai untuk mengambil keputusan ekonominya.
Pada tulisan ini penulis tidak akan panjang lebar membahas tentang teori akuntansi, hanya sekedar sebagai pengantar saja.
Tahukah kita bahwa sebenarnya ilmu catat mencata ini (baca : akuntansi) sebenarnya adalah syariat dan ajaran Allah yang dimuat di dalam Al-Qur’an, dan menjadi sunnah Rasulullah SAW dalam melakukan mua’amalat perekonomian.
Dalam ayat yang terpanjang di dalam Al-Qur’an, yaitu ayat ke 282, surah Al-Baqarah. Pada ayat ini Allah menjelaskan bagaimana sebenarnya akuntansi itu diperlukan dan dipergunakan dalam transaksi ekonomi. Untuk ayat dan terjemahnya semoga kita dapat langsung membacanya di Al-Qur’an.
Sebab diturunkannya ayat ini adalah sebagaimana dikisahkan ketika Rasulullah pertama kali datang ke Madinah, beliau menyaksikan kebiasaan penduduk Madinah yang menyewakan lahan kebun mereka kepada sesama mereka dengan jangka waktu satu hingga tiga bulan. Melihat hal itu, Rasulullah bersabda, “Siapa saja yang menyewakan sesuatu kepada yang lain, hendaklah dengan harga tertentu dan jangka waktu yang disepakati untuk ditentukan pula.” Berkaitan dengan ini Allah menurunkan ayat ini sebagai ajaran bagi kaum muslimin agar tidak terjebak ke dalam persengketaan (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas).
Pada ayat ini kata Muamalah diberikan keterangan berupa kegiatan jual-beli, hutang-piutang, sewa-menyewa dan lain sebagainya.
Prof. Dr. Hamka dalam tafsir Al Azhar juz 3 tentang surat Al-Baqarah ayat 282 ini mengemukakan beberapa hal yang relevan dengan akuntansi sebagai berikut :
Perhatikan tujuan ayat, yaitu kepada sekalian orang yang beriman kepada Allah, supaya utang piutang itu ditulis, itulah dia yang berbuat suatu pekerjaan karena Allah, karena perintah Allah dilaksanakan. Sebab itu, tidaklah layak berbaik hati kepada kedua belah pihak lalu berkata tidak perlu dituliskan karena kita sudah percaya mempercayai. Padahal umur kedua belah pihak sama-sama ditangan Allah. Si Anu mati dalam berutang, tempat berutang menagih pada warisnya yang tinggal. Si waris bisa mengingkari utang itu karena tidak ada surat perjanjian.
Maka dari itu telah tampak betapa pentingnya hal mencatat ini dan pentingnya memelihara tulisan transaksi yang dilakukan. Dan perintah inilah yang sering diabaikan ummat Islam sampai saat ini, dan yang lebih parahnya lagi ketika kita mengharuskan mencatat seluruh kegiatan ekonomi hal ini dianggap sebagai sebuah kecurigaan dan ketidak percayaan antar sesama, padahal semua itu adalah syariat dan perintah Allah SWT.
Kemudian Buya Hamka melanjutkan :
“….dan apabila dikemudian hari perlu dipersaksikan lagi sudah ada hitam diatas putih tempat berpegang dan keragu-raguan hilang, sebab sampai sekecil-kecilnyapun dituliskan.”
Mengenai transaksi kontan, Buya Hamka menjelaskan sebagai berikut :
“…di zaman kemajuan sebagai sekarang, orang berniaga sudah lebih teratur, sehingga membeli kontanpun dituliskan orang juga, sehingga si pembeli dapat mencatat berapa uangnya keluar pada hari itu dan si penjual pada menghitung penjualan berapa barang yang laku dapat pula menjumlahkan dengan sempurna. Tetapi yang semacan ini terpuji pada syara’. Kalau dikatakan tidak mengapa (dalam Al-Qur’an…pen) tandanya ditulis lebih baik”.
Segala sesuatu yang dianggap Allah lebih baik pastilah sangat bermanfaat buat kita ummat manusia ini, karena tidaklah mungkin Allah menyariatkan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi ummatnya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari sering kita dengar dan lihat kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kelalaian dalam mencatat ini. Orang saling bersengketa, orang saling mencurigai, saling memfitnah dan lain sebagainya. Hal ini tak lain tak bukan karena kurang telitinya kita dalam mencatat, apalagi yang berkaitan dengan ekonomi.
Sebuah organisasi atau kelompok dianggap melakukan penyimpangan akibat tidak dapatnya membuktikan kegiatan ekonominya, atau akibat tidak tercatatnya seluruh kegiatan ekonomi yang dilakukannya. Orang bisa saja berasumsi macam-macam, bisa diasumsikan tidak jujur, menyimpang, korupsi dan lain sebagainya.
Untuk itu, dari tulisan ini kita harapkan mulai saat ini kita harus rajin melakukan pencatatan apalagi yang berkaitan dengan hutang piutang dan atau keuangan orang lain yang berada dalam kendali kita. Tidak elok dan tentunya dapat dikatakan melanggar syariat bila kita tidak mencatat penggunaan uang organisasi walaupun itu adalah kegiatan yang legal misalnya, tidaklah elok dan tentunya juga dapat dikatakan melanggar syariat bila kita tidak melaporkan kegiatan ekonomi kita dengan bukti-bukti yang jelas, karena ini adalah syariat dari Allah SWT.
Sebagaimana Allah memberikan dosa bagi yang melanggar aturanNya, dan tentulah Allah akan memberikan pahala bagi yang selalu mencatat, karena ini adalah syariat.
Berbahagialah tukang catat, Allah berikan pahala bagi kita yang melakukannya dengan ikhlas karena Allah SWT dan secara otomatis Allah berikan kemudahan hidup untuk kita, karena hidup kita serba jelas, semua tercatat, tidak ada yang samar, tidak ada yang ragu, dan tidak ada yang subuhat….Aaaah lapangnya hidup ini….
Sebuah curahan pembuang bosan dalam mencatat…..

Wallahu’alam bissawaf........




Rabu, 27 Februari 2013

Program “Help Somalia” Dompet Dhuafa Singgalang Kumpulkan Rp 18,6 juta untuk Anak-anak Somalia



Program “Help Somalia” Dompet Dhuafa Singgalang Kumpulkan Rp 18,6 juta untuk Anak-anak Somalia di GOR Adzkia

web_Lebih 900 siswa memadati GOR Adzkia Taratak Paneh dalam program Help Somalia Dompet Dhuafa Singgalang PADANG – Lebih dari 900 siswa SD dan TK dari beberapa sekolah di Kota Padang berhasil kumpulkan dana bantuan untuk anak-anak Somalia sebesar Rp 17.449.600 dalam program “Help Somalia” yang diselenggarakan Dompet Dhuafa Singgalang di GOR Adzkia Taratak Paneh Kuranji, Jumat (16/9).
Dana bantuan tersebut mereka kumpulkan usai mendengarkan dongeng dari pendongeng Nasional Iman Surahman bersama tim Dongeng Ceria Management yang dihadirkan oleh NGO Terre Des Homes Netherlands.
Acara yang bertemakan “Senyum Ceria Untuk Anak Somalia” ini juga turut didukung oleh  Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) dan SDIT Adzkia.
Siswa Kelas 5 SD Adzkia, Syahid, yang turut hadir dalam dongeng ceria itu mengaku begitu prihatin dengan keadaan anak-anak Somalia.
“Melihat foto-foto mereka yang kurus ceking, tinggal kulit pembungkus tulang, begitu menyedihkan,” katanya haru.
Menurutnya, seperti yang dikatakan Kak Iman (pengdongeng–red) mereka yang hadir saat itu begitu beruntung bisa sekolah, makan, juga bermain bersama teman-teman. Sementara anak di Somalia, untuk melanjutkan nafas saja sulit.
Sampai saat ini, berpedoman pada data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebanyak 80 persen anak di Somalia menderita kekurangan gizi, dan 30 persen di antaranya dikategorikan akut. Angka kematian meningkat menjadi dua orang per 1.000 kepala perharinya. Mereka hidup di garis keemiskinan yang paling bawah. Sebulan menjelang Ramadhan 1432 H kemarin, PBB mengeluarkan ketetapan bahwa Somalia berada dalam tingkat kelaparan terparah selama 60 tahun.
Kelaparan ini tidak saja karena perubahan iklim, gagal panen, dan kenaikan harga pangan dunia, tapi juga karena pergolakan politik yang tak kunjung berdamai. Laporan US Agency for International Development (USAID) menyebutkan, dalam jangka waktu 90 hari terakhir, kelaparan dan kekeringan di Somalia sudah menewaskan 29.000 anak-anak usia dibawah lima tahun.
Sementara itu pada hari yang sama, di gedung A18 Universitas Andalas (Unand) Dompet Dhuafa Singgalang juga berhasil menghimpun dana sebesar Rp1.234.200. Penghimpunan dana tersebut bertepatan dengan agenda Forum Annisa gabungan Unand.
Mahasiswi-mahasiswi itu sempat terenyuh ketika mendengarkan kembali informasi tentang kondisi terkini penduduk Somalia dari Head of Fundraising Dompet Dhuafa Singgalang, Maghdalena.
Amel, Mahasiswa Ekonomi angkatan 2009 mengatakan persoalan Somalia ini memang patut menjadi perhatian bersama, meski sebenarnya di negeri ini pun banyak juga masyarakat yang kelaparan. Ada komentar-komentar miring tentang, mengapa mesti membantu Somalia yang nun jauh di sana sementara rakyat Indonesia saja banyak yang kelaparan.
“Muslim di Gaza yang sedang hidup prihatin saja menyumbang saat terjadi bencana beberapa kali di Indonesia, apalagi kami yang dalam keadaan aman seperti ini,” tuturnya.
Menurut Kepala Cabang Dompet Dhuafa Singgalang, Musfi Yendra, kepedulian terhadap Somalia ini sudah menjadi agenda internasional. Dompet Dhuafa yang memiliki beberapa cabang di luar negeri pun turut turun menggalang kepedulian terhadap Somalia. Di samping itu, sebagai negara berumat muslim terbesar di dunia, kepekaan terhadap warga Somalia yang 99 persen penduduknya adalam muslim juga menjadi titik penting.
“Beberapa waktu lalu, Perwakilan Dubes Somalia untuk Indonesia, Ibrahim Adam mengatakan masyarakat Somalia tengah menanti bantuan umat Islam, terutama umat Islam Indonesia. Sebab, umat Islam Indonesia terkenal berjiwa sosial tinggi dan aktif memberikan bantuan kepada saudara-saudaranya,” terang Musfi.
Bagi donatur yang terketuk untuk peduli Somalia, Dompet Dhuafa Singgalang  telah membuka rekening donasi sosial kemanusiaan sejak tiga minggu lalu. Rekening bantuan ini akan dibuka hingga 30 September mendatang, rekening BNI Syariah 234.66666.6. Bantuan  juga bisa disalurkan dengan langsung mengunjungi Kantor Dompet Dhuafa Singgalang di Jln. Juanda No.31 C Padang, telpon 0751-40098. (Winda)

Senin, 25 Februari 2013

SDIT Adzkia Pilot Project Adiwiyata Tingkat SD


Diposting oleh : Administrator Kategori: Persiapan Menuju Sekolah Adiwiyata 

Dukungan yang serius Kementerian Negara Lingkungan Hidup terhadap Pendidikan Lingkungan di sekolah diwujudkan dengan dialokasikannya Dana Dekonsentrasi Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Adiwiyata 2012. Berdasarkan pedoman pelaksanaan Kegiatan Adiwiyata Dana Dekonsentrasi 2012 maka kegiatan Adiwiyata diarahkan kepada pengembangan pilot project sekolah Adiwiyata pada seluruh tingkatan yaitu tingkat SD, tingkat SMP dan tingkat SMA. Tingkatan juga didasarkan pada level perolehan penghargaan yaitu sekolah yang memperoleh penghargaan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri untuk dapat dikembangkan menjadi sekolah Adiwiyata Asian Eco-School, sekolah Adiwiyata Nasional untuk dapat dikembangkan menjadi sekolah Adiwiyata sekolah Adiwiyata Mandiri serta sekolah Adiwiyata Provinsi untuk dapat dikembangkan menjadi Adiwiyata Nasional. Diharapkan sekolah-sekolah ini setelah dibantu dengan dana stimulasi yang berjumlah masing-masing Rp. 40.0000.000,- (empat puluh juta rupiah) dapat lebih melengkapi sarana dan prasarana guna pengembangan pendidikan lingkungan sekolah masing-masing. a. Kreteria Sekolah Yang Dipilih Menjadi Pilot Project 1. Sekolah yang akan dijadikan pilot project : - Tingkatan SD/MI - Tingkatan SMP/MTs - Tingkata SMA/SMK/MAN 2. Sekolah juga mewakili level peringkat sekolah dalam pengembangan Adiwiyata - Sekolah Adiwiyata Mandiri yang akan dikembangkan sebagai sekolah �ASIAN ECO SCHOOL� - Sekolah Adiwiyata Nasional yang akan dikembangkan sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri - Sekolah Adiwiyata Provinsi yang akan dikembangkan sebagai sekolah Adiwiyata Nasional. 3. Sekolah yang dijadikan pilot project memilih salah satu indikator kegiatan yang ditetapkan, yaitu : - Pemanfaatan ruang/RTH optimal - Effisiensi energi (listrik, air, ATK) - Managemen pengelolaan sampah dan bank sampah - Managemen sanitasi lingkungan dan kantin sehat b. Penetapan Sekolah Pilot Project Dari kriteria yang ada maka ditetapkan 3 sekolah pilot project yaitu : 1. SD Adzkia Padang mewakili sekolah tingkat SD dengan level Sekolah Adiwiyata Provinsi memilih pilot project taman lalu lintas dan bank sampah 2. MTsN Model Padang mewakili Sekolah Menengah Pertama dengan level Sekolah Adiwiyata Mandiri memilih pilot project kantin sehat 3. SMAN 2 Payakumbuh mewakili Sekolah Menengah Atas dengan level Sekolah Adiwiyata Nasional memilih pilot project pengembangan solar system dan pembangunan gazebo sebagai upaya melengkapi sarana pendukung pada hutan sekolah 

SOSIALISASI ADIWIYATA

Ustadz Zahirin,SS, Kepala Bagian Kesiswaan SDIT 1
Di sekolah adiwiyata, seluruh warga sekolah harus tahu, apa itu adiwiyata? Apa saja isu lokal dan global? Berapa pula jenis sampah? dan apa visi dan misi sekolah? bukan hanya sekedar dihafal, tapi harus dilaksanakan untuk kebaikan semua.

Ustadz Zahirin, yang merupakan wakil bagian kesiswaan menyampaikan amanat ini kepada siswa. Dia mengulang-ulang kembali arti adiwiyata, isu lokal, jenis sampah, dan visi-misi sekolah yang berkenaan dengan lingkungan. Seperti layaknya guru SD dia menyampaikan pelajaran tentang adiwiyata dengan komunikatif, yaitu penyampaian ilmu pengetahuan tentang lingkungan yang layak dicerna oleh anak tingkat SD.

Hari ini, siswa kelas 6 pra un tingkat kota, siswa kelas 1 dan 2 diliburkan, sedangkan kelas 2-5 tetap sekolah dan pulang seperti biasa. Dikarenakan tempat ujian di SDIT Adzkia Makkah, maka seluruh siswa kelas 3-5 Makkah dipindahkan belajarnya di SDIT Adzkia Madinah, seperti layaknya Kaum Muhajirin,  siswa di Madinah adalah Kaum Anshar.
Ustadz Zahirin juga mengingatkan, agar tetap menjaga kebersihan, kapan pun dan dimana pun kita berada, buanglah sampah pada tempatnya, organik dan an organik dipisah sesuai tong sampahnya, rapikan sandal dan sepatu di raknya masing-masing.

Pesan ini disampaikan untuk mengingatkan siswa betapa pentingnya kerapian dan keindahan. Karena hadis Rasulullah mengatakan "Kebersihan itu sebagian dari iman,". Sudah saatnya kita tinggalkan pola hidup kotor dan membuang sampah sembarangan.

PEMBINAAN SEKOLAH ADIWIYATA SDIT ADZKIA 2 MAKKAH OLEH SDIT ADZKIA 1 MADINAH

Di ruang kantor persegi enam, yang terbagi ruang kepala sekolah, wakil kurikulum, dan tata usaha, duduk berbincang dua orang ketua adiwiyata. Ustadz Aswandi, ketua tim adiwiyata SDIT Adzkia 1 Madinah dan Ustadzah Nurmaini, Ketua Tim adiwiyata SDIT Adzkia 2 Makkah. Mereka berbincang seputar adiwiyata, mulai dari administrasi yang harus dilengkapi, kesiapan lapangan dan pembenahan karakter seluruh warga sekolah.

Tahun lalu SDIT Adzkia Makkah mendapat predikat sekolah adiwiyata tingkat Kota Padang, sedangkan SDIT Adzkia Madinah berhasil meraih predikat adiwiyata tingkat Provinsi Sumatra Barat. Yang mana penghargaan itu diserahkan di kota arang, Sawahlunto.

Tahun 2013 ini, kedua SD ini sama-sama bertekad untuk menjadikan sekolah ini sekolah adiwiyata tingkat nasional. Untuk verifikasi tingkat kota sudah dilaksanakan pada tanggal, 15 Februari 2013 untuk SDIT Adzkia Madinah, dari hasil pantauan verifikasi tersebut, umumnya mengalami peningkatan, kebersihan, karakter warga sekolah, yang terdiri dari guru, non guru, komite, anak-anak dan lain sebagainya. Dibanding tahun lalu, pada tahun ini sekolah ini lebih optimis.

Demikian juga halnya di SDIT Adzkia 2 Makkah, Ustadzah Nurmaini sejak terpilih menjadi ketua adiwiyata, segala macam cara sudah dilakukan maksimal, hasilnya luar biasa. Dari hasil penilaian tim verifikasi, bahwa SDIT Adzkia 2 Makkah lebih berpeluang untuk menjadi sekolah adiwiyata tingkat nasional, disebabkan hanya 1 lokasi. Sedangkan SDIT Adzkia Madinah lokasinya sangat luas, ditambah lagi bergabung dengan mahasiswa STKIP dan siswa SMP. Walau demikian, kedua sekolah ini sangat optimis bisa mewujudkan sekolah adiwiyata tingkat nasional.

Minggu, 24 Februari 2013

Dua Sisi Berseberangan, Satu Tujuan


Terik matahari Jumat siang, 15 Februari itu, tidak menghalangi semangat sekumpulan anak kelas 4 khandaq-1SDIT Adzkia menuju bangunan berlantai dua bercorak sederhana. Berhubung armada yang digunakan untuk membawa siswa ke sana hanya mengandalkan dua buah mobil pribadi orang tua siswa – salah satunya datang belakangan -, terpaksa siswa yang berjumlah 29 orang itu ditambah 2 orang guru kelas harus diantar dua kali bolak-balik. Alhasil acara yang seyogyanya dimulai jam 14.00 itu jadi molor. Seperti tingkah polah anak-anak pada umumnya, setiap daerah baru memancing keingintahuan mereka. 

Di musala yang diapit kolam itu, mereka dipertemukan dengan saudara-saudaranya yang tidak senasib tapi seperjuangan. Sebagian besar anak Panti Asuhan Al-Hidayah di Kalumbuk, Padang-Sumatera Barat itu ikut membaur. Tingkat pendidikan yang sedang mereka tempuh berkisar antara kelas satu SD hingga SMA.

“Panti Asuhan Al-Hidayah berdiri tahun 1991. Saat ini, menampung 65 orang anak dimana 40 orang di antaranya adalah anak laki-laki dan diasramakan. Sementara itu 25 orang lagi adalah anak perempuan dari keluarga yang kurang mampu yang bermukim di sekitar lokasi panti. Kami senang sekali atas kunjungan anak-anak dari SDIT Adzkia-1”, ujar Drs. Maad, ketua Panti Asuhan Alhidayah dalam kata sambutannya.

Keterbatasan tidak membuat mereka patah semangat. Meski yatim, piatu dan tanpa orang tua di sisinya mereka tetap berjuang mengenyam pendidikan demi mencapai cita-citanya. Hal ini terlihat dengan adanya salah seorang anak asuh yang sekarang sedang melanjutkan pendidikan S-2 di Universitas Andalas. Pemuda ini pun tidak lah seperti kacang lupa kulitnya. Di tengah kesibukan akademisnya, ia tetap mengabdikan diri di panti untuk membimbing adik-adiknya. Begitu menurut penuturan Uni Chen, yang berperan serta di bagian pengasuhan.

Dalam kesempatan ini salah satu dari orang tua siswa yang memprakarsai kegiatan anjangsana ini yakni Ibu dari Adillah Nuwirman mengatakan bahwa sumbangan berupa peralatan mandi dan beras itu adalah uang sosial para orang tua yang dikumpulkan setiap bulannya sewaktu di kelas tiga dulu. Ia berharap sumbangan ini bisa bermanfaat bagi warga panti. Menurutnya lagi kegiatan ini bertujuan mengajarkan pada anak-anak mereka bahwa sebagai manusia yang diberi kelebihan rezeki, perlu berbagi. Apapun keadaannya, semua harus rajin belajar dan giat menuntut ilmu, baik yang berada di panti mau pun siswa kelas 4 khandaq-1 SDIT Adzkia-1 itu sendiri

Kita sadari anak-anak tersebut hidup dalam kondisi yang berbeda bagaikan dua sisi yang berseberangan. Namun begitu tujuannya tetaplah satu yaitu mengenyam pendidikan setinggi-tingginya untuk masa depan dengan rajin belajar dan bersungguh-sungguh. (WD- 200213)

SDIT ADZKIA MULAI SELEKSI SISWA BARU

Sabtu-Ahad, 23-24 Februari 2013 SDIT Adzkia melaksanakan agenda rutin tahunan, yaitu menyeleksi siswa baru untuk tahun ajaran 2013/ 2014. Seperti tahun sebelumnya, pada tahun ini SDIT Adzkia melaksanakan PSB 2 gelombang, pertama khusus untuk calon siswa yang berasal dari TK internal yaitu TK Adzkia se-Kota Padang. Sebanyak 5 TK yang berada di Padang inilah yang bersaing untuk masuk ke SDIT Adzkia. Selanjutnya untuk tahap kedua dari TK umum.

PSB tahun ini dimulai dari proses edaran kepada orang tua wali murid TK Adzkia se-Kota Padang melalui ustadzah-ustadzah yang mengajar di sana. Pendaftaran pada tahun ini  dipusatkan di SDIT Adzkia 1 Madinah, hal ini bertujuan untuk memudahkan orang tua wali murid dan panitia karena fokus pada satu tempat. Jadwal pendaftaran ini dibuka tanggal 1-8 Februari 2013, sedangkan formulir dikembalikan selambat-lambatnya 2 hari setelah pengambilan formulir lengkap beserta syarat-syaratnya.

Selama seminggu dibuka pendaftaran, sebanyak 162 calon siswa yang mendaftar, dari jumlah tersebut untuk kelulusannya diambil dari nilai murni dari tahapan penilaian anak dan wawancara orang tua. Tahun ini SDIT Adzkia menerima 5 kelas.

Untuk kelulusan gelombang 1 ini bisa diumumkan tanggal 8 Maret 2013. Bagi siswa yang dinyatakan lulus bisa mendaftar ulang dari tanggal 8-15 Maret 2013.

GURU KREATIF

GURU KREATIF Oleh : Husni S, Ag.  S enin   11 Rabi’ul Akhir 1441 H,   bertepatan dengan 9 Desember 2019, merupaka...