Setiap
pagi masing-masing kelas mempunyai pembiasaan tersendiri di kelas menjelang
pembelajaran dilaksanakan. Kelas I sesudah berdo’a melanjutkan dengan
mengulang-ngulang do’a-do’a ringan harian, kelas II mengulang-ngulang hadist 40
Rasulullah SAW yang berbeda-beda setiap harinya, Kelas membaca hafalan do’a
sesudah sholat, kelas 4 almatsurat pagi, kelas 5 bacaan sholat jenazah, dan
kelas 6 do’a sholat jenazah. Begitulah kegiatan rutin setiap pagi yang
dilaksanakan oleh anak-anak di SD Islam Terpadu Adzkia Padang.
Pembiasaan
ini tidak terlepas dari upaya pendahulu atau pendiri lembaga pendidikan ini
yang disebut dengan assabiqunal awwalun dalam mengusung misi dakwah. Karena
rutinnya pembiasaan ini membuat anak-anak bisa secara otomatis hafal dengan
sendirinya tanpa dipaksa. Sebenarnya lebih baik sedikit demi sedikit yang rutin
dibandingkan banyak tapi hanya dilakukan sekali dan tidak pernah diulang-ulang
lagi. Untuk membiasakan hal yang belum biasa membutuhkan waktu, tenaga, upaya,
dan usaha yang sungguh-sungguh.
Siswa-siswi kelas II Bashrah 3 membaca hadist dari buku PIB mereka masing-masing |
Kelas II
pembiasaan pagi yang dilaksanakan adalah membaca hadist Rasulullah yang 40, untuk
memudahkan penghafalan dan menghemat waktu pagi yang singkat, maka jumlah yang
40 dibagi menjadi 2 semester, untuk semester I sebanyak 20, dan semester II
juga 20.
Jika
dirinci selama semester I ini anak-anak di kelas II membaca 4 hadist setiap
hari jika dikalikan 5 hari maka anak-anak sudah mengulang-ngulang sebanyak 20
hadist. Dengan cara ini anak-anak memang lebih mudah menangkap. Ketika ditagih
pada akhir tema, semua anak bisa membacanya dengan baik.
Hadist 40
Rasulullah mengandung arti dan makna yang bagus, di dalamnya mengandung akhlak
kepada Khalik dan makhluk, tentang keutamaan orang-orang yang membaca Al-Qur’an
Aqidah dan tauhid, sosial, budaya, ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Hadist
adalah salah satu pedoman dari 2 pusaka hidup yang diwariskan oleh Rasulullah,
seperti dalam sabdanya; Telah aku tinggalkan dua perkara kepadamu yang
selamanya kamu tidak akan tersesat untuk selama-lamanya yaitu, Al-Qur’an dan Sunnah
Rasulullah.
Intinya
adalah pengamalan dari hadist yang sudah dihafal, tidak hanya dilisan tapi juga
dalam perbuatan. Ini juga merupakan harapan dari orang tua wali murid yang
sudah mempercayakan anaknya di SDIT ini tidak hanya menjadi cerdas lahiriyah
tapi juga cerdas secara ruhiyah. Seimbang dunia dan akhiratnya.
Embun
Penyejuk Hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar